TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu berinisial A (72) dan anaknya, YA (53) ditemukan tewas di sebuah rumah.
Jasad keduanya ditemukan pertama kali oleh anak angkat A, H.
Awalnya, H mencium bau tak sedap tapi dia menghiraukan itu.
Setelah kembali ke rumah, H masih mencium bau tersebut, karena curiga H kemudian mengintip ke dalam rumah A.
Ia melihat bahwa A dan YA sudah terbaring kaku di dalam rumah.
Diperkirkan A dan YA sudah meninggal sekira 3 sampai 4 hari sebelum akhirnya ditemukan.
Baca juga: Kisah Wyatt Gibson, Bocah 5 Tahun Asal Amerika yang Meninggal karena Covid-19
Keduanya ditemukan di rumah di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu (21/7/2021) malam.
A dan YA diketaui merupakan warga Kota Tanjungpinang.
Diberitakan TribunBatam.id, Kapolsek Gunung Kijang, Iptu Melki Sihombing membenarkan kejadian tersebut.
"Ya benar, kemarin malam (Rabu), jenazah sudah dibawa ke RSUP," katanya, Kamis (22/7/2021).
Melki tidak dapat memastikan penyebab kematian ibu dan anak tersebut karena pihak keluarga tidak bersedia korban diautopsi.
Kendati demikian, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua wanita tersebut.
Baca juga: Remaja 15 Tahun Ditemukan Tewas di Teras Warkop, Korban Pergi Tanpa Pamit, Tergeletak Penuh Luka
Sempat mengeluh demam dan batuk
Sebelum ditemukan tewas, kedua wanita tersebut sempat mengunjungi rumah H pada 8 Juli 2021 dan menginap.
Kepada H, mereka sempat mengeluhkan sakit demam dan batuk.
H pun meminta kepada ibu angkatnya itu untuk tinggal di rumah sebelah. Letaknya persis di samping rumah H.
Beberapa hari tinggal di sana, kondisi keduanya selalu diperhatikan oleh H.
Mulai dari makan, minum dan kebutuhan lainnya semua dicukupi oleh H.
Beberapa hari kemudian, kedua wanita tersebut sempat menolak makan dan hanya ingin mengonsumsi buah.
"Jadi keduanya dari keterangan anak angkatnya ini menolak makan dan ingin buah saja," ungkap Melki dilansir TribunBatam.id.
Namun, beberapa hari kemudian, kondisi H ikut menurun.
Ia juga mengalami demam dan batuk, sehingga tak bisa mengawasi kedua wanita tersebut.
Cium bau tak sedap
Setelah kondisi H membaik, ia keluar rumah untuk pergi jalan-jalan ke pantai bersama anak dan istrinya, Rabu.
Sebelum pergi, ia sempat mencium bau tak sedap.
Saat itu, H mengabaikan bau tersebut.
Namun, saat pulang, bau tersebut masih tercium.
Ia kemudian mengecek rumah sebelah.
Saat dicek, H mendapati A dan YA sudah terbaring kaku.
Baca juga: Pemuda Mabuk di Probolinggo Tikam Pemotor hingga Tewas, Pelaku Mengira Korban adalah Temannya
"Rabu, keluarga anak angkatnya ini mau jalan-jalan ke pantai, sempat mencium bau busuk."
"Tapi dikiranya bau ketam, pas sore pulang masih mencium bau busuk juga, pas diintip dari jendela ke dalam rumah, ternyata kedua anaknya sudah terbaring kaku," beber Melki.
Melki menjelaskan, pihaknya tak bisa memastikan, apakah kedua wanita itu meninggal akibat Covid-19 atau bukan.
"Kata dokter puskesmas, tidak bisa di-swab karena kondisi jasadnya sudah membusuk."
"Tapi hasil swab antigen dari keluarga anak angkatnya yang berjumlah 7 orang, semuanya negatif," terangnya.
Melki menegaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan benda mencurigakan selain barang-barang milik korban.
"Perihal ini keluarga juga sudah terima dan mereka juga tidak mau diautopsi," ujarnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBatam.id/Alfandi Simamora)