TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan berinisial R (20) ditemukan tewas di kamar kosnya.
Mayat korban ditemukan bersimbah darah di kosnya di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (25/7/2021).
Korban diketahui merupakan warga Desa Gunungrejo, Kelurahan Puncel, Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati.
Di Pati, korban sempat bekerja di pabrik garmen sebelum akhirnya pindah bekerja di toko.
Meski ditemukan bersimbah darah, tapi polisi memastikan korban tewas bukan karena dibunuh.
Menurut polisi, kematian korban disebabkan karena mengalami pendarahan.
Baca juga: Ketua MUI Labura Tewas Dianiaya Tetangga Gara-gara Ini, Jasadnya Ditemukan di Drainase
Baca juga: Kejamnya Aksi Debt Collector Membuat Gede Budiarsana Meregang Nyawa, Tewas Akibat Dikeroyok
Kronologi penemuan mayat
Mengutip dari TribunJateng.com, penjaga kos berinisial S (49) menjelaskan, penemuan mayat berawal saat korban tak bisa dihubungi oleh keluarga.
Setiap nomor telepon korban yang dihubungi tidak ada jawaban.
"Kemudian keluarga korban meminta saudara yang tinggal di dekat kos korban untuk mengecek kondisi korban."
"Setelah saudaranya datang ke kos, korban sudah meninggal dalam keadaan separuh telanjang," ungkap S.
Dari keterangan yang ia terima, saat ditemukan korban sudah empat jam meninggal dunia.
Hamil 4 bulan
S pernah menanyakan kepada korban soal kemungkinan janin yang dikandungnya.
S bertanya demikian setelah disuruh istrinya.
Sang istri curiga perempuan yang menempati kamar nomor tiga itu sedang mengandung.
"Awalnya korban tidak mengaku, setelah saya desak terus, (akhirnya) mengaku. (Hamil) sudah empat bulan," ungkap S dilansir TribunJateng.com.
Setelah mengetahui hal itu, ia menawarkan diri untuk mendatangi rumah sang pacar.
Namun, lanjut S, korban menolak dengan alasan pacarnya sedang bekerja.
"Pacarnya orang Mayong, tapi tidak tahu persisnya Mayong di sebelah mana," bebernya.
Baca juga: Gara-gara Kotoran Anjing, Pria 59 di Cengkareng Tewas Dianiaya Tetangga, Berikut Kronologinya
Baca juga: Penjaga Puskesmas di Balikpapan Ditemukan Tewas, Darah Keluar dari Hidung
Meninggal karena pendarahan
Diberitakan TribunJateng.com, Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Fachrur Rozi mengatakan, kematian korban tidak disebabkan karena pembunuhan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan visum dokter puskesmas, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Terkait kondisi korban yang bersimbah darah, Fachrur mengatakan, itu karena korban mengalami pendarahan.
"Cairan yang bercampur darah merupakan ketuban yang keluar akibat pendarahan," ungkapnya, Selasa (27/7/2021).
Ia menambahkan, pihaknya juga menemukan celana dalam dengan bercak darah di dekat jasad korban.
Diduga celana dalam tersebut sengaja dilepas oleh korban.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Muhammad Yunan Setiawan)