News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Warga Papua Dianiaya Oknum TNI AU, Korban Sempat Minta Makanan dalam Kondisi Mabuk

Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar dua oknum TNI AU lumpuhkan seorang pria Papua. Berikut kronologi warga Papua dianiaya oknum TNI, korban disebut sempat meminta makanan dalam kondisi mabuk.

TRIBUNNEWS.COM - Pemilik warung Padang Pariaman, Rahmat, ikut buka suara mengenai kronologi kejadian saat oknum TNI AU menganiaya warga Papua yang terjadi di Jalan Raya Mandala-Muli, Merauke.

Rahmat mengaku berada di sekitar lokasi kejadian saat peristiwa kekerasan itu terjadi.

Menurut Rahmat, peristiwa itu bermula saat korban bernama Steven meminta satu bungkus makanan di warung Padang miliknya.

Kemudian, korban pergi ke warung bubur ayam untuk meminta makanan lagi.

Baca juga: Oknum TNI AU Injak Kepala Warga, Ketua DPR Minta Aparat Negara Hindari Kekerasan

Kala itu, korban dalam kondisi mabuk hingga berbuat onar di warung makan bubur ayam.

Melihat ada keonaran, dua oknum TNI AU yang tengah lewat akhirnya mencoba mendatangi korban.

Tangkap layar dua oknum TNI AU lumpuhkan seorang pria Papua (Twitter @victorcmambor)

"Pas beliau (oknum TNI AU, red) datang pas dia dalam keadaan mabuk, lalu kemudian dia lihat onar di sana."

"Sehabis itu saya tidak tahu lagi karena melayani orang," kata Rahmat, dikutip dari tayangan YouTube, Kompas TV, Rabu (28/7/2021).

Setelah itu, diduga insiden kekerasan terjadi.

Baca juga: Kesaksian Pemilik Warung: Korban Kekerasan Oknum TNI AU di Merauke Sering Datang Dalam Kondisi Mabuk

Di sisi lain, Rahmat mengatakan, korban rupanya kerap datang untuk meminta makanan dalam kondisi mabuk.

Namun, saat kondisi sadar dan tidak mabuk, Rahmat menyebut korban cukup baik.

Biasanya, korban juga ikut membantu untuk memarkirkan kendaraan pelanggan di warung makannya.

"Sudah sering, baru-baru ini juga dia kembali, sebelumnya sudah lama tidak kembali."

"Kadang-kadang markir motor di sini, sering juga memaksa orang ngambil uang dari parkiran,"

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini