TRIBUNNEWS.COM - Belum cairnya dana sumbangan sebesar Rp 2 triliun dari pengusaha Akidi Tio membuat sejumlah pihak meragukan kebenaran sumbangan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, keluarga almarhum Akidi Tio menyerahkan sumbangan untuk penanggulangan Covid-19 di Sumatera Selatan sebesar Rp 2 triliun.
TribunSumsel melaporkan, sumbangan itu awalnya diserahkan secara simbolis di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021)
Bantuan ini diserahkan oleh keluarga almarhum Akidi Tio, melalui dokter keluarga mereka di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan, kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Namun, sudah sepekan berlalu, belum ada kejelasan terkait pencairan sumbangan itu.
Polda Sumsel Gelar Konferensi Pers Hari Ini
Guna menjawab simpang siur kabar pencairan dana sumbangan Akidi Tio, Polda Sumsel bakal menggelar konferensi pers pada hari ini.
Konferensi pers akan dilakukan pada pukul 15.00 WIB.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro.
"Pres release ini untuk menjawab polemik di masyarakat supaya jangan sampai ada masyarakat yang membikin fitnah atau memprovokasi. Maka kita akan selesaikan nanti Insyaallah sore ini," katanya, dikutip dari TribunSumsel.
Baca juga: Akidi Tio akan Sumbang Rp 2 Triliun, Menteri Era SBY Ini Ingatkan Tiga Kejadian Masa Lalu
Ratno menjelaskan, Kapolda sudah membentuk tim khusus dari internal Polda Sumsel termasuk ia sebagai bagian di dalamnya.
Hanya saja belum dijelaskan secara rinci perihal fungsi dan tugas dari tim khusus tersebut.
Termasuk apakah dana sebesar Rp.2 triliun tersebut sudah dicairkan, belum ada penjelasan yang disampaikan.
"Saya tidak bicara soal itu (dana cair) karena takut mengganggu kegiatan yang dilakukan. Saya juga tidak bicara teknis karena takut mengganggu kegiatan yang dilakukan di dalam tim."
"Tapi memang ada Tim khusus dari internal polda Sumsel termasuk saya di dalamnya. Nanti hasil pekerjaan akan kita sampaikan ke masyarakat dan media pada jam 3 sore nanti," ujarnya.
Ratno kembali menegaskan hasil pekerjaan tim khusus tersebut akan dijelaskan secara transparan ke masyarakat.
"Yakinlah bahwa Polda Sumsel selama ini sudah bekerja dengan tim-tim yang dibentuk oleh pak kapolda dan semua akan disampaikan ke masyarakat secara transparan," ujarnya.
Keluarga Akidi Tio Pilih Bungkam
Pasca peristiwa penyerahan bantuan secara simbolis, keluarga Akidi Tio memilih bersikap hati-hati dan bungkam pada media.
Heriyanti anak bungsu Akidi Tio bersama keluarganya memilih tidak keluar dari rumah mereka di Jalan Tugu Mulyo, Ilir Timur I Palembang.
Padahal sudah banyak awak media yang menunggu meminta keterangan keluarga ini lebih lanjut perihal rencana pencairan dana.
Diberitakan TribunSumsel, seperti Minggu (1/8/2021), Heriyanti alias Ahong anak bungsu Akidi Tio diketahui berada di dalam rumahnya dan memilih bungkam dari kejaran awak media.
Baca juga: PPATK Sebut Penerima Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio Wajib Lapor KPK
Keberadaan Heriyanti bersama keluarganya diketahui dari adanya aktivitas ojek online (Ojol) yang terlihat mengantarkan makanan dari samping rumahnya.
Tak hanya itu, adanya orang di dalam rumah Heriyanti diperkuat dengan dihidupkannya lampu di teras di kediamannya pada malam hari oleh pemilik rumah.
Usman, penjaga malam di kediaman Heriyanti mengaku anak bungsu Akidi Tio tersebut berada di dalam rumahnya bersama suami Rudi dan anak laki-lakinya.
Hanya saja ia lebih memilih bungkam dan tak keluar rumah pasca viralnya sumbangan Rp 2 T untuk Covid-19 atas nama Alm ayahnya Akidi Tio.
"Mereka ada di dalam rumah hanya tidak keluar saja. Makanan saja mereka pesan dan diambil pakai tali dari belakang rumah," ujar pria yang telah bekerja selama 30 tahun di komplek tersebut.
Dijelaskannya, ia terakhir melihat Rudi suami Heriyanti sekitar dua hari lalu.
Dimana ia keluar rumah pada malam hari untuk membeli makanan.
Untuk memantau aktivitas di depan rumahnya, Heriyanti memantau dari kamera CCTV.
Menurut Usman, keluarga Heriyanti dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berkumpul dengan warga sekitar.
Bahkan, ketika tetangganya mendapatkan musibah kematian Usman mengaku jarang melihatnya hadir.
"Memang orangnya jarang bergaul, kalau ada kematian saja mereka jarang terlihat," terang Usman.
Baca juga: Kompolnas Minta Pengelolaan Dana Hibah Rp 2 Triliun Akidi Tio Diawasi Ketat dan Berlapis
Acay, salah seorang tetangga Heriyanti menambahkan Rudi dan keluarga dikenal sebagai keluarga yang kurang bergaul dengam warga sekitar.
Sehingga para tetangga tidak begitu mengetahui aktivitas keluarga tersebut.
"Keluarga ini jarang terlihat dan kurang berbaur. Paling sesekali suaminya yang sering terlihat keluar rumah," ujarnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSumsel/Shinta Dwi Anggraini)