Laporan Wartawan Tribun Jateng Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Sejak pandemi Covid-19 penghasilannya sebagai sopir angkot sangat turun, Tarko (45), berinisiatif mengubah angkot menjadi ambulan desa.
Warga RT 3 RW 4, Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas yang menceritakan, sejak adanya kebijakan PPKM, angkot miliknya sudah tidak jalan selama lima bulan.
"Saya ubah jadi ambulans desa, karena banyak ibu-ibu, bapak, orang tua yang justru minta diantar ke Puskesmas.
Katanya mau vaksin dan swab juga, banyak warga desa yang belum punya akomodasi angkutan.
Saya tawarkan kalau pakai angkot mau tidak," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (10/8/2021).
Bersamaan dengan itu kondisi Covid-19 di Desa Karangnangka semakin meningkat dan banyak warga desa yang positif dan butuh angkutan baik untuk vaksin ataupun tes swab antigen.
Baca juga: Gara-gara Sebar Foto Syur Mantan Pacar, Pemuda di Banyumas Terancam Penjara 6 Tahun
Karena kondisi yang demikian, Satgas Covid-19 Desa Karangnangka menawarkan kepada Tarko agar memanfaatkan angkot miliknya menjadi ambulan desa.
"Sempat takut dan khawatir, banyak kasus yang meninggal dan sebagainya.
Tapi ketakutan itu bisa ditutupi, karena saya merasa kasihan," imbuhnya.
Diapun akhirnya diajari oleh Satgas Covid-19 desa agar menjadi sopir yang mengangkut warga suspect atau yang akan vaksin.
Tarko kemudian memakai APD lengkap dan tetap menjaga kebersihan angkot.
Masyarakat yang melihat dia pakai APD sembari mengemudikan angkot mengundang banyak perhatian.
"Sempat dikira nakes beneran, tapi kok mengemudikan mobil angkot.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Turun, Satgas Sebut Kabar Gembira yang Perlu Ditingkatkan