Saya pakai APD lengkap, itu mereka bukan takut orangnya tapi takut saya pakai seragam APD.
Orang-orang pada tanya siapa yang akan dibawa," tuturnya.
Ada cerita lucu saat Tarko mengangkut warga desa untuk tes swab ataupun vaksin, yaitu tidak jarang tiba-tiba ada penumpang umum yang menyegat dijalan.
"Dikira saya bawa penumpang umum, padahal suspek Covid-19.
Saya cuma lambaikan tangan saja," tambahnya.
Dalam satu angkot, maksimal Tarko mengangkut lima orang warga baik yang akan vaksin atau swab.
Tarko mengatakan selama dialihfungsikan menjadi menjadi ambulan, dia menerima bayaran hanya dari tim Satgas Covid-19 Desa Karangnangka.
"Kalau warga tidak membayar, jadi kalau mereka minta diantarkan buat vaksin atau swab itu gratis.
Saya terima uang dari satgas saja," katanya.
Tarko bercerita selain menjadi sopir angkot, dia juga suka memancing ikan di sungai untuk menambah penghasilan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Salut! Tarko Warga Banyumas Ini Ubah Angkot Jadi Ambulans Desa, Bantu Warga Vaksin dan Tes Swab