Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNNEWS.COM - Kisah Alya Shifa (16), pembawa baki paskibraka untuk tingkat Kota Bandung pada HUT ke-76 RI.
Alya ternyata merupakan anak seorang tukang bangunan.
Mimpinya menjadi anggota paskibraka ternyata sudah ada sejak kecil.
Dulu ia kerap menonton paskibraka istana di televisi.
Ia mulai berusaha mewujudkan mimpinya dengan mengikuti ekstrakurikuler paskibra di sekolah.
"Saya tidak menyangka bisa terpilih jadi pembawa baki bendera Pusaka Merah Putih, " ujar siswi SMKN 3 Kota Bandung.
Alya bersyukur dan bangga bisa berpartisipasi memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 RI di Plaza Balai Kota Bandung dan menjadi pengibar bendera pada Hari Kemerdekaan merupakan cita-cita sejak kecil.
Baca juga: Pimpin Upacara HUT ke-76 RI, Ganjar Pakai Baju Hazmat, Beri Hadiah Motor ke Guru Honorer
"Saya sejak kecil suka nonton Paskibra Istana di televisi, saya bermimpi jadi pengibar bendera, akhirnya tercapai, " ujar Alya di Balai kota Bandung, Selasa (17/8/2021).
Arya anak bungsu dari dua saudara mengaku memiliki tiga ayah, yaitu ayah kandung, ayah tiri, dan ayah angkat .
"Ayah kandung bekerja buruh lepas, ya harian di bangunan, saya bangga punya ayah pekerja keras," ujarnya.
Alya mengaku bisa menjadi pengibar bendera tidak mudah, tapi butuh kerja keras.
Menurutnya, semua diawali dengan ikut ekstra kurikuler Paskibra di sekolah.
Kemudian, harus mengikuti empat kali tes untuk pengibar bendera HUT RI.
"Saya ikut seleksi mulai dari wawancara pengetahuan umum, kesenian, dan tes fisik. Bulan April 2021 diumumkan lulus dan mulai latihan untuk pengibaran bendera bulan Juni," ujar Alya.
Baca juga: Mengenal Pakaian Adat Pepadun yang Dikenakan Jokowi di Upacara HUT ke-76 RI
Selama satu bulan setengah, latihan pengibaran dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Saat pandemi ini selalu melakukan protokol kesehatan ketat, latihan setiap hari dari pagi sampai sore, bahkan pulang malam, " ujarnya.
Menjadi pengibar ada tantangan, bahkan sekolahnya sempat tidak mendukung Alya karena khawatir dengan situasi pandemi Covid-19 yang berpuncak pada Juni lalu.
"Sekolah akhirnya mendukung begitu juga keluarga, saya sukses karena kerja tim, dan support serta bimbingan dari para pelatih dan senior. Ini berkah luar biasa bagi saja," katanya.
Alya mengatakan semua anggota Paskibraka harus siap ketika ditugaskan jadi apa saja.
"Alhamdulillah, saya diberi amanah membawa baki Bendera Merah Putih," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anak Tukang Bangunan Jadi Pembawa Baki Bendera Pusaka di Kota Bandung, Sempat Tak Direstui Sekolah