TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade menyoroti pembelian mobil dinas baru Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat.
Kepala daerah dan wakilnya itu disebut tidak peka terhadap krisis yang dialami masyarakat akibat pandemi Covid-19.
"Masak di tengah pandemi dan masyarakat menjerit perekonomiannya, mereka gagah-gagahan beli mobil baru."
Baca juga: Apresiasi Langkah Pemerintah Turunkan Harga Swab PCR, PDS PatKLIn: Agar Tingkat Tracing Tinggi
"Ini tidak ada sedikitpun sense of crisis atau rasa kepeduliannya pada masyarakat," kata Andre dikutip dari Kompas.com, Senin (16/8/2021).
Andre menyebutkan kalau alasan gubernur membeli mobil dinas karena sudah dianggarkan, menurutnya jika memiliki sense of crisis, anggaran itu bisa dialihkan kepada hal lain untuk penanganan Covid-19.
Ia menyebut visi dan misi gubernur saat kampanye dulu untuk penanganan Covid-19 tidak nampak saat Mahyeldi-Audy memimpin.
Baca juga: Megawati Sebut Sumbar Kini Berbeda, Politikus Gerindra: Masyarakat Minang Sangat Cinta NKRI
Politisi Partai Gerindra itu mencontohkan ketika pemeriksaan tes swab PCR di Bandara Internasional Minangkabau yang gratis zaman Irwan Prayitno-Nasrul Abit dihentikan ketika zaman Mahyeldi-Audy.
Kemudian, laboratorium Universitas Andalas kekurangan biaya untuk melaksanakan tes swab karena kurangnya perhatian dari Pemprov Sumbar.
"Sekarang mereka memakai mobil dinas baru. Ini tentu menyakitkan hati masyarakat Sumbar," kata Andre.
Baca juga: Fadli Zon Tanggapi Pernyataan Megawati yang Bicara Soal Sumbar: Urang Minang Tak Pernah Berubah
Kemudian jika alasan gubernur karena mobil lama remnya blong dan sudah rusak, menurut Andre hal itu bisa diperbaiki.
"Tinggal dibawa ke bengkel saja itu bisa. Tapi memang tergantung kepada niatnya untuk beli mobil baru atau memperbaikinya," kata Andre.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat membeli mobil dinas baru di tengah pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran.
Dua mobil baru itu adalah Mitsubishi Pajero untuk Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Hyundai Palisade untuk Wagub Audy Joinaldy.
Gubernur Mahyeldi menjelaskan, pembelian mobil baru dilakukan karena mobil dinas yang lama sudah rusak.
Baca juga: Memahami Arti Merdeka dan Tantangan Saat Ini
"Mobil lama sudah rusak, rem blong, enggak mungkin itu dipakai," ungkap Mahyeldi kepada Kompas.com usai rapat paripurna DPRD Sumbar, Senin (16/8/2021).
Selain itu, kata dia, pengadaan mobil juga telah dianggarkan di APBD 2021.
Pertanyakan rasa kepedulian
Anggota DPRD Sumbar Komisi V Nofrizon menyayangkan pembelian mobil dinas baru tersebut di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Menurutnya, bila yang menjadi alasan karena mobil dinas lama sudah rusak, tidak mungkin semua bagian dari mobil tersebut tak lagi bisa digunakan.
Nofrizon mengatakan, anggaran pengadaan dua mobil dinas baru itu mencapai Rp 2 miliar lebih.
"Di tengah pandemi ini, alangkah eloknya mereka menunda membeli mobil dinas baru."
"Kita aja melakukan refocusing anggaran. Di mana rasa kepeduliannya pada masyarakat," ujar Nofrizon.
Nofrizon membandingkan dengan Ketua DPRD Sumbar Supardi yang masih memakai mobil dinas lama periode lalu.
"Ini beda jauh. DPRD sangat paham kondisi sehingga tidak menganggarkan membeli mobil dinas baru tahun 2021 ini. Beda dengan gubernur dan wagub," ungkap Nofrizon.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Soal Gubernur Sumbar dan Wakilnya Beli Mobil Dinas Baru, Anggota DPR RI: Tidak Ada Rasa Kepeduliannya