"Saat pandemi ini selalu melakukan protokol kesehatan ketat, latihan setiap hari dari pagi sampai sore, bahkan pulang malam, " ujarnya.
Menjadi pengibar adalah tantangan, bahkan sekolahnya sempat tidak mendukung Alya karena khawatir dengan situasi pandemi Covid-19 yang berpuncak pada Juni lalu.
"Sekolah akhirnya mendukung begitu juga keluarga, saya sukses karena kerja tim, dan support serta bimbingan dari para pelatih dan senior. Ini berkah luar biasa bagi saja," katanya.
Alya mengatakan semua anggota Paskibraka harus siap ketika ditugaskan jadi apa saja.
Alhamdulillah, saya diberi amanah membawa baki Bendera Merah Putih. (Tiah SM)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anak Tukang Bangunan Jadi Pembawa Baki Bendera Pusaka di Kota Bandung, Sempat Tak Direstui Sekolah