TRIBUNNEWS.COM - Insiden tewasnya rombongan pendaki terjadi di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Diketahui korban berjumlah tiga orang.
Mereka sebelumnya pergi mendaki dengan lima rekannya yang lain di gunung setinggi 2.830 Mdpl itu.
Sedangkan jasad ketiganya ditemukan di lokasi yang berbeda-beda.
Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut fakta-faktanya yang dirangkum dari Tribun-Timur.com:
Kronologi kejadian
Kejadian ini berawal dari ada delapan orang yang mendaki dalam rangka merayakan HUT ke-67 RI di Gunung Bawakaraeng.
Kedelapanya merupakan warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Mereka berkumpul disalah satu rumah temannya Romangpolong.
Sekitar pukul 08.00 Wita mereka berangkat ke Malino dan tiba sekitar pukul 22.00 Wita.
Selanjutnya, mereka menuju ke Lembanna dan akan mendaki ke Gunung Bawakaraeng.
Namun mereka melihat petugas di Pos penyekatan dan mereka menunda pendakian.
Bahkan mereka sempat mengurungkan niat melakukan pendakian.
Pada akhirnya mereka membulatkan tekad untuk mendaki pada Minggu (15/8/2021) pukul 03.00 dini hari.
Mereka lolos dari pos penyekatan karena petugas sedang istirahat.
Kemudian di tanggal 16-17 terjadi cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang.
Rombongan kemudian memutuskan turun lantaran tidak tersedianya logistik.
Semenjak itu, rombongan mulai terpisah saat berada di pos 7.
Penemuan jasad pertama
Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhly mengatakan, pihaknya pertama kali menerima laporan pendaki meninggal dunia pada Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.
Kemudian baru sore harinya, korban pertama bernama Steven William Frits (21) berhasil ditemukan oleh tim SAR.
Korban diduga meninggal dunia karena hipotermia.
"Penyebab meninggalnya untuk sementara korban MD (meninggal dunia) dalam keadaan beku, karena hipotermia," jelasnya.
Jasad lain ditemukan di lokasi berbeda
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan, ketiga korban ditemukan di lokasi berbeda.
Steven ditemukan di pos 7.
Sedangkan korban lainnya berada di pos lain.
Zaenal Abidin (21) berada di antara Pos 5-6 dan Muh Rian (20) ditemukan meninggal di pos 5.
Rian ditemukan pada pukul 20.40 Wita setelah Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran sepanjang jalur yang dilaporkan oleh teman korban.
"Korban ditemukan pukul 20.40 Wita sekitar 500 meter dari Pos 5 dalam keadaan meninggal dunia," ujar Djunaidi.
Djunaidi melanjutkan penjelasannya, proses pencarian dan evakuasi korban berlangsung dramatis.
Ini lantaran kondisi sudah gelap dan cuaca di wilayah Gunung Bawakaraeng terbilang ekstrem.
Terkait meninggalnya korban, Djunaidi menduga ketiganya tidak bisa bertahan karena mengalami hipotermia berat.
"Cuaca ekstrem dan ketidaksiapan pendaki menjadi faktor penyebab banyak korban meninggal dunia," tutup Djunaidi.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Timur.com/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)