News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FAKTA Tewasnya Rombongan Pendaki di Gunung Bawakaraeng Gowa, 3 Jasad Ditemukan di Lokasi Berbeda

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi jasad pendaki yang meninggal di Gunung Bawakaraeng Gowa

TRIBUNNEWS.COM - Insiden tewasnya rombongan pendaki terjadi di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Diketahui korban berjumlah tiga orang.

Mereka sebelumnya pergi mendaki dengan lima rekannya yang lain di gunung setinggi 2.830 Mdpl itu.

Sedangkan jasad ketiganya ditemukan di lokasi yang berbeda-beda.

Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut fakta-faktanya yang dirangkum dari Tribun-Timur.com:

Kronologi kejadian

Suasana tim SAR Gabungan saat mengevakuasi korban pendaki meninggal dunia di Gunung Bawakaraeng, Rabu (18/8/2021). (Tribun-Timur/Tim SAR Gabungan)

Kejadian ini berawal dari ada delapan orang yang mendaki dalam rangka merayakan HUT ke-67 RI di Gunung Bawakaraeng.

Kedelapanya merupakan warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Mereka berkumpul disalah satu rumah temannya Romangpolong.

Sekitar pukul 08.00 Wita mereka berangkat ke Malino dan tiba sekitar pukul 22.00 Wita.

Selanjutnya, mereka menuju ke Lembanna dan akan mendaki ke Gunung Bawakaraeng.

Namun mereka melihat petugas di Pos penyekatan dan mereka menunda pendakian.

Bahkan mereka sempat mengurungkan niat melakukan pendakian.

Pada akhirnya mereka membulatkan tekad untuk mendaki pada Minggu (15/8/2021) pukul 03.00 dini hari.

Mereka lolos dari pos penyekatan karena petugas sedang istirahat.

Kemudian di tanggal 16-17 terjadi cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang.

Rombongan kemudian memutuskan turun lantaran tidak tersedianya logistik.

Semenjak itu, rombongan mulai terpisah saat berada di pos 7.

Penemuan jasad pertama

Suasana Tim SAR mengevakuasi pendaki Gunung Bawakaraeng yang dilaporkan meninggal dunia, Rabu (18/8/2021) (TribunTimur/Basarnas Sulsel)

Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhly mengatakan, pihaknya pertama kali menerima laporan pendaki meninggal dunia pada Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.

Kemudian baru sore harinya, korban pertama bernama Steven William Frits (21) berhasil ditemukan oleh tim SAR.

Korban diduga meninggal dunia karena hipotermia.

"Penyebab meninggalnya untuk sementara korban MD (meninggal dunia) dalam keadaan beku, karena hipotermia," jelasnya.

Jasad lain ditemukan di lokasi berbeda

Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan, ketiga korban ditemukan di lokasi berbeda.

Steven ditemukan di pos 7.

Sedangkan korban lainnya berada di pos lain.

Zaenal Abidin (21) berada di antara Pos 5-6 dan Muh Rian (20) ditemukan meninggal di pos 5.

Rian ditemukan pada pukul 20.40 Wita setelah Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran sepanjang jalur yang dilaporkan oleh teman korban.

Suasana Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban pendaki yang dilaporkan meninggal dunia di Gunung Bawakaraeng, Rabu (18/8/2021) malam. (Tribun-Timur/Basarnas)

"Korban ditemukan pukul 20.40 Wita sekitar 500 meter dari Pos 5 dalam keadaan meninggal dunia," ujar Djunaidi.

Djunaidi melanjutkan penjelasannya, proses pencarian dan evakuasi korban berlangsung dramatis.

Ini lantaran kondisi sudah gelap dan cuaca di wilayah Gunung Bawakaraeng terbilang ekstrem.

Terkait meninggalnya korban, Djunaidi menduga ketiganya tidak bisa bertahan karena mengalami hipotermia berat.

"Cuaca ekstrem dan ketidaksiapan pendaki menjadi faktor penyebab banyak korban meninggal dunia," tutup Djunaidi.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Timur.com/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)

Berita lainnya seputar pendaki meninggal dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini