News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Batik Solo Eksis ke Luar Negeri Walau Dihantam Pandemi, Persolek Diri Lewat Digitalisasi

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembatik penyandang tunarungu sedang mengerjakan karya batiknya, di Kampung Batik Laweyan Solo. (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Pemasaran secara digital satu di antarannya gigih dilakukan oleh para perajin batik yang menamakan diri mereka Batik Toeli.

Singkat cerita Batik Toeli dibentuk oleh CV Mahkota Laweyan sejak awal pandemi tahun lalu.

Alpha menceritakan awal mula dirinya memiliki pegawai seorang tunarungu yang berprofesi sebagai perajin batik.

Baca juga: Inspiratif! UMKM Asal Solo Sukses Bawa Daster Batik Tembus Pasar Global

“Kemudian datanglah tiga rekan dari pegawai saya, mereka rupanya menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dari situlah muncul gagasan Batik Toeli ini,” kata Alpha.

Alpha menekankan bukan melulu soal profit semata, melalui Batik Toeli menjadi sarana pemberdayaan.

Kini empat perajin batik penyandang disabilitas tersebut terus mengasah kemampuan, sesekali mereka juga menyumbangkan ide kreatif.

Masker produksi Batik Toeli Laweyan (Tribunnews/istimewa)

"Esensinya Tuhan menciptakan kekurangan pada manusia diiringi dengan kelebihan yang dimilikinya,  walaupun berkebutuhan khusus namun skill dapat ditingkatkan," ujar Alpha.

Hingga kini Batik Toeli banyak mengerjakan produk-produk fesyen batik, di antaranya kemeja, outer, tas, masker, dan masih banyak lagi.

Dan mengikuti arus pemasaran produk selama pandemi, Alpha mengaku produk karya perajin Batik Toeli kini kencang dipasarkan lewat online.

Sosial media menjadi tempat untuk memamerkan dan menjual karya mereka.

Memperkenalkan diri lewat digital, membuat Batik Toeli juga menjadi rujukan edukasi, beberapa kali mereka menerima kunjungan baik dari sekolah, hingga wisatawan asing.

“Terakhir kemarin kami dapat kunjungan pelajar dari Nusa Tenggara Timur (NTT), kami belajar bersama, berbagi bersama,” tutur Alpha.

Sabar dan Konsisten

Mustafa, Pemilik Batik Kalimataya Solo. (Istimewa)

“Pokoknya harus sabar dan konsisten, ketika satu bulan tidak laku ya harus tetap gigih mempromosikan produk kreatif yang dimiliki,” ujar Mustafa, Pemilik Batik Kalimataya Solo, saat berbicang dengan Tribunnews, Sabtu (21/8/2021).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini