TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga pesan pada seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur terkait penanganan Covid-19.
Ia meminta tetap berhati-hati dan waspada meski angka kasus aktif Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit relatif menurun.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun, Kamis (19/8/2021).
“Tadi yang disampaikan Bu Gubernur tadi sudah turun, BOR-nya turun, kasus aktif turun."
"Tapi saya minta, tetap minta semuanya hati-hati. Waspada mengenai yang namanya Covid-19 ini," ujarnya, dikutip dari laman presidenri.go.id, Jumat (20/8/2021).
"Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” jelas dia.
Baca juga: Kemenkes: 10 Persen dari Total Kasus Penularan Covid-19 Dialami Anak-anak dan Remaja
Baca juga: Sekjen Gerindra Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kantor PD Tidar Menteng
Jokowi meminta semua pemangku kepentingan di Jawa Timur turut serta dalam menangani pandemi Covid-19 dengan bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing.
Arahan pertama, Pangdam dan Kapolda diminta untuk menggerakkan unsur di bawahnya agar mengurusi tempat isolasi terpusat (isoter) bagi masyarakat yang terpapar.
“Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat."
"Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran (Covid-19),” kata dia.
Baca juga: Menlu: Indonesia Sukses Tekan Kasus Covid-19 hingga Minus 22 Persen
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Akui Kasus Covid-19 di Bali Sempat Menurun Meski Belum Melandai
Kedua, Jokowi ingin vaksinasi dipercepat dan meminta seluruh bupati/wali kota untuk segera menghabiskan stok vaksin.
Pada Agustus 2021, Indonesia akan kedatangan 72 juta dosis vaksin.
Kemudian, pada September 2021 akan kedatangan 70 juta dosis vaksin.
“Yang biasanya itu sebulan hanya 8 juta (dosis vaksin), 10 juta (dosis vaksin), selama tujuh bulan kita hanya dapat 68 juta (dosis vaksin)."