TRIBUNNEWS.COM - Dua siswi SMAIT Ummul Quro Bogor, Hanan Mardiyah Mulyana (Hanan) dan Shadrina Nur Isranti (Sasa) berhasil menciptakan inovasi baru hand sanitizer dengan bahan dasar bekicot.
Diketahui, hand sanitizer menjadi pilihan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.
Adapun merek hand sanitizer ini bernama Acha Spray, yang diaplikasikan dalam bentuk semprotan.
Dalam penelitian membuat hand sanitizer ini, kedua siswi itu memanfaatkan cangkang dan lendir dari bekicot (Achatina fulica).
Baca juga: Beasiswa Merdeka Belajar Jaring Calon Mahasiswa Lewat Edukasi Anak Jalanan hingga Pelestarian Budaya
Sang guru pembimbing, Sri Mulyani atau disapa Cici membeberkan alasan dipilihnya bekicot ini sebagai bahan hand sanitizer.
"Yang pertama karena hewan ini banyak kami temukan di sekitar sekolah, karena SMA IT Ummul Quro dekat area persawahan," ucap Cici saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (28/8/2021).
Meskipun termasuk hewan hama, di sisi lain cangkang bekicot ini punya zat yang bermanfaat.
Cangkang bekicot ini mengandung zat kitin sebesar 70-80 persen.
Baca juga: Buntut Surat PCR Palsu 23 Mahasiswa, Petugas KKP Kendari Bandara Haluoleo Diperiksa
Nantinya, zat kitin tersebut dapat menghasilkan senyawa kitosan sebagai anti bakteri.
"Kitosan merupakan turunan dari zat kitin, maka dari itu cangkang bekicot dapat dimanfaatkan sebagai kitosan. "
"Kitosan sendiri memiliki kemampuan sebagai antibakteri," jelas Cici.
Sementara, untuk lendir bekicot mengandung zat analgesik, peptida anti-mikroba dan allantoin.
Baca juga: Viral Foto Mahasiswi Dipasang di Baliho sebagai Hadiah Lulus Ujian Skripsi, Akui Sempat Merasa Malu
Ketiga zat dalam lendir tersebut bermanfaat sebagai bahan pelembab.
Dari beberapa hasil uji penelitian yang dilakukan, campuran kitosan dan lendir termasuk kategori kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri.