Oleh sebab itu, Ananta meyakini bahwa pembangunan Tol Serang - Panimbang ini akan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan kawasan sebesar 25% hingga 55% untuk 3 tahun pertama saja.
Ananta menambahkan bahwa dengan tersedianya infrastruktur tol maka sektor logistik, pariwisata, industri dan UMKM, akan ikut berputar dan berkembang.
Semua itu akan membuka lapangan kerja serta sumber-sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar kawasan. Dengan sendirinya, tol Serang - Panimbang akan meningkatkan nilai ekonomi KEK Tanjung Lesung di tahun-tahun berikut.
"Oleh karena itu, kami yang juga sebagai bagian dari masyarakat Banten mengucapkan terimakasih kepada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, khususnya PT. Wijaya Karya Serang-Panimbang," ujar Ananta Wahana.
Ananta juga menuturkan bahwa perjalanan dari Tangerang atau Jakarta ke Tanjung Lesung melalui jalur ini, bisa ditempuh hingga 8 jam.
Itu pun harus dihadapkan dengan medan yang sulit, terlebih jika menempuh perjalanan malam hari.
Dengan dibangunnya Tol Serang-Panimbang ini, lanjut Ananta, bisa meningkatkan percepatan laju ekonomi di daerah tersebut.
Menyingggung soal adanya kekurangan anggaran pengadaan tanah sebesar kurang lebih Rp117 miliar dalam pembangunan seksi 2, serta kekurangan anggaran pengadaan tanah sebesar kurang lebih Rp238 miliar dan kepastian sumber pendanaan Viability Gap Fund (VGF), Ananta berharap, pemerintah dapat memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Kami sampaikan bahwa pembangunan (Tol Serang-Panimbang) ini masih memerlukan banyak biaya. Supaya pembangunan ini bisa selesai, saya berharap pemerintah itu dengan sigap memberikan PMN, karena Sumatera diberikan PMN, beberapa BUMN diberikan PMN. Nah, ini Lebak yang mencerminkan oleh Max Havellar, oleh Multatuli dibilang Rangkas sejahtera Indonesia Sejahtera, maka layak diberikan PMN. Ditutup oleh PMN," pungkasnya.