TRIBUNNEWS.COM - Seorang tahanan di Polsek Medan Kota tewas.
Tahanan tersebut diketahui bernama Aryes Prayudi Ginting.
Pihak kepolisian memastikan bahwa tahanan tersebut meninggal di rumah sakit.
Polisi juga menampik bahwa korban meninggal karena dianiaya, meski wajah dan tubuh tahanan itu lebam.
Wakapolsek Medan Kota AKP AW Nasution berdalih bahwa tahanan yang tewas bukan karena dianiaya.
"Tahanan itu meninggal karena getah bening, bukan dipukuli," kata Nasuiton, Senin (6/9/2021).
Meski membantah tahanan tewas dipukuli, namun AW Nasution mengakui wajah Aryes Prayudi Ginting bengkak-bengkak.
"Meninggalnya kan di rumah sakit Polda Sumut, di Brimob. Keluarganya pun tahunya itu. Kalau dipukuli tidak mungkin mati di rumah sakit. Ya mati di kantor lah," ujarnya.
Baca juga: Berhasil Selamatkan Temannya, Remaja 15 Tahun Tewas Tenggelam karena Kehabisan Tenaga
Baca juga: Kasus Ibu dan Anak Tewas, Fakta Soal Sepatu Putih hingga Yosef dan Istri Muda Telah 6 Kali Diperiksa
Sebelumnya, Aryes Prayudi Ginting, warga Jalan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan ini ditangkap dalam keadaan sehat walafiat karena kasus narkoba pada Senin (3/8/2021) lalu.
Belakangan, pada Minggu (23/8/2021) kemarin, Aryes Prayudi Ginting dikabarkan meninggal dalam kondisi mengenaskan.
Bagian wajahnya membengkak, tubuh lebam-lebam.
Menurut M Sa'i Ranguti, kuasa hukum keluarga korban, sehari setelah ditangkap, persisnya pada Selasa (4/8/2021) lalu, istri korban bernama Fitri sempat menjenguk suaminya.
Kala itu Aryes Prayudi Ginting masih dalam kondisi prima.
"Saat dijenguk kondisi suaminya dalam keadaan sehat. Korban juga mengatakan kepada istrinya bahwa ia dalam keadaan sehat," kata M Sa'i Rangkuti, Senin (6/9/2021).