TRIBUNNEWS.COM - Sudah 21 hari berlalu sejak Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (24) ditemukan tewas di dalam bagasi Alphard di kediaman mereka di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu (18/8/2021) pagi.
Kendati demikian, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang ini belum terungkap hingga sekarang.
Sementara itu, suami Tuti, Yosef, kembali diperiksa pada Senin (6/9/2021).
Pemeriksaan ini merupakan yang ketujuh bagi Yosef.
Dikutip dari TribunJabar, Yosef menjalani pemeriksaan di Mapolres Subang sejak Senin sore pukul 15.30 WIB hingga Selasa (7/9/2021) dini hari pukul 00.30 WIB.
Baca juga: Kriminolog Sebut Ada Dugaan Pembunuhan Berencana dalam Kasus Ibu dan Anak di Subang: Ada Faktor X?
Baca juga: Yosef dan Istri Mudanya Depresi, Banyak Fitnah Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, mengatakan kliennya ditanya hal yang sama.
Ia mengungkapkan, Yosef hanya diminta mengulangi keterangan awal kejadian kasus pembunuhan terhadap istri dan anaknya.
"Pemeriksaan kali ini dari setengah 4 sore sampai tengah malam sekarang isinya hanya pengulangan materi dari BAP yang diulang kembali ditegaskan kembali oleh kepolisian," kata Rohman, Selasa.
Lebih lanjut, Rohman menyebut Yosef dicecar sekitar 20 pertanyaan oleh penyidik.
"Itu hampir 20 pertanyaan lah yang dilayangkan penyidik kepada kliennya saya pada pemeriksaan tambahan ini," ujarnya.
Tak hanya Yosef, seorang petugas kebersihan juga dipanggil untuk pemeriksaan pada Senin.
Mengutip TribunJabar, petugas kebersihan tersebut adalah orang kedua yang menemukan jasad Tuti dan Amalia.
Diketahui, jasad Tuti dan Amalia pertama kali ditemukan Yosef.
Karena panik, Yosef memanggil petugas kebersihan tersebut dan menyampaikan adanya penemuan jasad.
Dalam pemeriksaan terhadap Yosef dan petugas kebersihan itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni turun tangan.
Baca juga: Yosef Curigai Mr X dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sering Datang ke Rumah Malam-malam
Baca juga: FAKTA Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Temuan Sepatu Putih Ternyata Milik Amalia
AKBP Sumarni sempat datang ke Mapolres Subang pada Senin sore, lalu pulang.
Kemudian, ia kembali lagi pukul 19.00 WIB dan keluar meninggalkan ruang pemeriksaan sekitar pukul 00.00 WIB.
"Barusan yang memimpin pemeriksaan dan mem BAP saksi langsung sama Ibu Kapolres Subang bersama satu orang penyidik," terang Rohman.
Diduga Pembunuhan Berencana
Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar, mengatakan ada faktor X yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Faktor X tersebut, ujar Yesmil, kemungkinan saling berkaitan antara keterangan saksi dan kondisi korban semasa hidup.
"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya."
"Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya, Jumat (3/9/2021), dikutip dari TribunJabar.
Lebih lanjut, Yesmil menduga kasus Tuti dan Amalia ini merupakan jenis pembunuhan berencana yang sudah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Yosef dan Istri Mudanya Jalani Tes Psikologi Selama 4 Jam
Baca juga: Yosef dan Istri Mudanya Sudah 6 Kali Diperiksa Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan dimungkinkan adanya pelaku utama dan aktor intelektual, yang mengeksekusi.
Karena itu, menurutnya yang perlu ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan.
Dalam setiap kasus, terang Yesmil, selalu ada tiga motif utama yang menyertai, yakni motif hubungan sosial, seperti asmara dan masa lalu, motif kekuasaan, serta motif harta.
"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut."
"Terkait bagaimana cara korban dibunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.
Yesmil pun berharap kasus pembunuhan di Subang ini cepat terungkap, karena menyangkut reputasi dari pihak kepolisian.
"Saya dan masyarakat berharap, agar kasus ini sesegera mungkin dapat terungkap oleh pihak kepolisian, karena menyangkut dengan hal yang cukup kontroversial dan juga reputasi dari kepolisian."
"Tapi saya yakin bahwa cepat atau lambat, kasus ini mampu diungkap secara terang benderang oleh aparat yang berwenang," tandasnya.
Sebelumnya, kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus, Meilala, mengungkapkan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang kemungkinan punya banyak waktu untuk membersihkan TKP, sebelum akhirnya melarikan diri.
Tak hanya itu, menurutnya pelaku juga sempat mencuci baju untuk membilas darah yang melekat dan membersihkan jejak kejahatannya.
Baca juga: Sulit Diungkap, Pembunuhan di Subang Disebut Terencana
Baca juga: Update Pembunuhan di Subang, Polisi: Tidak Ada Kendala Namun Perlu Hati-hati
Kendati demikian, ia yakin setiap kejahatan tak ada yang sempurna karena pasti akan ada bukti atau jejak yang tertinggal.
Satu di antara bukti yang tak bisa secara mudah dihapus dan diganti adalah jejak digital.
"Tapi saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna, akan ada saja yang tertinggal, di mana kemudian polisi dapat mengeksplorasi."
"Salah satu diperkirakan tidak dapat diganti, dihapus dengan begitu saja adalah jejak digital," kata Adrianus dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (2/9/2021), dilansir Tribunnews.
Baca artikel terkait Ibu dan Anak Tewas di Mobil lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Faryyanida Putwiliani, Tribun Jabar/Cipta Permana Dwiky Maulana Vellayati)