Lebih lanjut, Sigit mengaku curiga jika para pelaku yakni orang tua korban mengalami gangguan kejiwaan.
Pasalnya, jika kedua orang tua korban mengalami gangguan kejiwaan, maka kakek dan nenek korban juga harusnya mengalami hal yang sama.
Sebab, mereka bersama-sama mendukung untuk melukai bocah berusia 6 tahun itu.
"Kalau disimpulkan sementara ayah dan ibu korban punya gejala kejiwaan saya pikir perlu hati-hati."
"Kalau mengalami gejala kejiwaan mestinya dua kakek nenek korban juga mengalami gejala kejiwaan," tutur Sigit.
Puluhan orang diduga terlibat Aliran Sesat di Gowa
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Timur, sedikitnya ada 30 kepala keluarga diduga terlibat dalam aliran sesat ini.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman menjelaskan, praktik pesugihan ini memiliki perkumpulan.
Dugaannya, ada sekira 40 orang menjadi kelompol aliran sesat tersebut.
"Masih kita dalami, mereka ada perkumpulannya ada 40 orang. Ini masih didalami dan melibatkan polsek, ementerian agama dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," ucapnya.
Kondisi Terkini setelah Bocah 6 Tahun Dioperasi
Dokter spesialis mata RSUD Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Yusuf, memberikan keterangan terbaru mengenai kondisi bocah 6 tahun berinisial AP yang matanya dilukai orang tua kandung demi pesugihan.
dr Yusuf menuturkan, kondisi AP masih dalam perawatan setelah berhasil menjalani operasi mata pada Senin (6/9/2021) hari ini.
Menurut dr Yusuf, operasi mata dilakukan untuk mengembalikan jaringan sel di bagian putih matanya yang telah robek akibat tindakan keji orang tuanya.