Hal ini terpaksa dilakukan karena air dari Bengawan Solo terindikasi pencemaran limbah ciu.
Dirut PDAM, Agustan menjelaskan, penghentian pengolahan air dilakukan sejak pukul 06.00 WIB.
"Tadi mulai tercemar pukul 06.00 WIB, pengambilan air dari Bengawan dihentikan sampai sekarang dilakukan observasi," Ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Kendarai Motor ke Lapas Tangerang, Ana Temukan Adiknya Terbaring Alami Luka Bakar 98 Persen
Agustan menambahkan, pencemaran terjadi dari atas tempuran kali Samin dimana banyak buangan limbah industri ciu atau alkohol.
"Pencemaran dari atas tempuran kali Samin industri rumah tangga ciu," ungkapnya.
Dari hasil sampel yang diambil, air limbah itu memiliki ciri bau seperti ciu, warna keruh dan jika terkena kulit akan gatal-gatal.
"Air ini tidak layak untuk diolah, dan untuk sampel yang diambil terakhir pukul 10.30 WIB," katanya.
Sebelumnya Agustan memperkirakan pengolahan akan dihentikan paling lama sampai pukul 13.00 WIB.
Dan setelah itu pos pengolahan masih bisa dilakukan lagi.
"Pukul 13.00 WIB sudah bisa mengolah lagi, dampaknya, sudah dievaluasi penampungan air masih aman level 3 meter lebih sedikit," ungkapnya.
Baca juga: Alami Luka Bakar 98 Persen dan Cidera Pernapasan, Iwan Beri Dua Jempol saat Dijenguk Keluarga
Dengan cadangan di reservoir tersebut, Agustan memastikan, pasokan untuk kebutuhan pelanggan masih tetap aman meski pengolahan dihentikan.
Terkait penanganan yang akan dilakukan PDAM agar tidak terjadi lagi, Agustan mengatakan, untuk jangka panjang akan dilakukan pengalihan pengambilan airnya.
"Perencanaan jangka panjang, pengambilan air sebelum tempuran itu, kalau tidak nanti begini terus. Faktanya dari industri rumah tangga masih membuang terus.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tak Hanya Limbah Ciu, Gibran Sebut Ada Limbah Tekstil dari Solo Cemari Bengawan Solo,