Laporan Wartawan Tribun Jogja Alexander Aprita
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kawanan kera ekor panjang merusak lahan pertanian milik warga di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul.
Lurah Planjan, Saptosari, Muryono mengungkapkan hampir semua pedukuhan di wilayahnya yang lahan pertaniannya mengalami kerusakan.
"Ada sekitar 12 pedukuhan, sejauh ini hanya 2 pedukuhan yang masih aman dari kerusakan," katanya pada wartawan, Selasa (14/09/2021).
Muryono mengatakan kerusakan lahan pertanian warga ini terjadi salah satunya akibat kawanan kera ekor panjang.
Mereka kerap datang untuk mengambil tanaman pangan yang ada sebagai makanan.
Baca juga: Pencari Kerang Ditemukan Tak Bernyawa, Diduga Tenggelam Lalu Terbawa Arus Sungai
Menurutnya, serangan kera ekor panjang kerap terjadi saat musim kemarau namun dampak yang timbul tahun ini terbilang lebih parah.
"Sebab tidak hanya lahan pertanian, tapi serangan juga meluas sampai ke permukiman warga," ungkap Muryono.
Ia mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan serangan primata tersebut.
Petani setempat akan menunggui lahan atau mengandalkan pawang yang menangkapi kawanan kera.
Namun Muryono mengatakan upaya tersebut belum berhasil secara signifikan.
Sebab serangan hanya mereda sementara waktu ketika para pawang melakukan penangkapan.
"Hanya mereda sebentar, tak berapa lama kawanan kera muncul lagi," jelasnya.
Lurah Kepek, Saptosari, Suhut mengatakan serangan kera nyaris tak mengenal musim.
Ia juga mengatakan para petani memilih menunggui lahannya untuk mencegah datangnya kawanan kera.
Sejauh ini, sudah ada 6 pedukuhan di Kepek yang terdampak serangan kawanan kera.
Hewan ini disebutnya tak hanya menjarah hasil pangan, tapi buah-buahan dari kebun warga setempat.
"Kami berharap ada bantuan dan solusi untuk mengendalikan serangan kawanan kera ini," ujar Suhut.( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Lahan Pertanian di Saptosari Gunungkidul Terdampak Serangan Kera Ekor Panjang