TRIBUNNEWS.COM - Kapten Mirza menjadi satu di antara korban jatuhnya Pesawat Rimbun Air di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021).
Diberitakan sebelumnya, Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur setelah jatuh, tepatnya di Bilorai, Distrik Sugapa, selain Kapten Mirza, dua orang lainnya juga turut serta menjadi korban.
Mereka adalah Fajar sebagai copilot dan Iswahyudi selaku teknisi.
Kapten Mirza sendiri merupakan pilot pesawat berbadan kecil tersebut, dan di mata warga dirinya merupakan pribadi yang baik.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, diketahui Kapten Mirza merupakan warga RT 2/8, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Ketua RT 2/8 Kelurahan Curug Wahyu Setiadi mengatakan dirinya sosok yang ramah bahkan dermawan.
"Keluarganya supel ya ramah, tapi memang, karena tugas orangnya (H Mirza) jarang dirumah, sekalinya dirumah suka mengadakan kegiatan ngasih santunan gitu ya untuk anak yatim janda janda," ujarnya, Rabu (15/9/2021).
H Mirza pun kerap mendukung keberlangsungan suatu kegiatan seperti Agustusan.
"Iya Agustusan sering memberikan sumbangan kalau ada kegiatan bola suka support tim bola ngasih sumbangan kostum , jadi beliau jiwa sosialnya tinggi ya, salut lah saya," katanya.
Awalnya Hilang Kontak
Pesawat Rimbun Air awalnya dinyatakan jatuh hilang kontak di wilayah Distrik Sugapa, Papua, Rabu (15/9/2021) pagi, hingga ada dugaan pesawat telah jatuh.
Hingga akhirnya pesawat dinyatakan jatuh, lantaran pesawat ditemukan sudah hancur.
Rencananya, pesawat Rimbun Air akan mendarat di Bandara Bilorai Sugapa.
Diketahui bandara di Papua ini berada di tepian jurang dan landasannya hanya sepanjang 600 meter.