TRIBUNNEWS.COM - Nasib nahas menimpa ayah dan anak warga Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Mereka ditemukan tewas di dalam sebuah kapal minyak pada Sabtu (18/9/2021).
Korban ditemukan dengan kondisi sejumlah bagian tubuh melepuh.
Adapun identitas keduanya yakni Pahrorazi (60) dan anaknya Ali Akbar (35).
Diduga ayah dan anak itu meninggal karena keracunan zat kimia dalam bensin.
Mengutip dari Tribun Jambi, Kapolres Tanjabbar, AKBP Muharman Arta mengatakan, peristiwa bermula saat Ali Akbar menuju Kapal KM Riyan Jaya 5.
Kapal itu berada di Dermaga Tongawat setelah melakukan bongkar buat bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Pesan Terakhir Ustaz Armand Kepada Anak Sulungnya Sebelum Tewas Ditembak
Baca juga: Avanza Tabrak Truk di Indramayu, Wanita Hamil 7 Bulan Jadi Korban Tewas, Suami Histeris
Sementara, Pahrorazi saat itu hendak melihat anaknya, Ali Akbar di kapal.
Namun, Pahrorazi mendapati anaknya sudah dalam keadaan tak sadarkan diri di dalam tangki.
Ia sempat meminta pertolongan warga sekitar, namun tak ada respons.
Sebab, saat kejadian kondisi sedang hujan dan sepi.
Tanpa pikir panjang, Pahrorazi langsung menolong anaknya dengan cara masuk ke dalam tangki kapal.
Namun nahas, ia ikut tewas saat hendak menyelamatkan anaknya.
"Ada rekan korban yang menunggu sebetulnya tapi karena korban tidak balik-balik kemudian rekannya tadi bersama warga sekitar melihat dan mendapati kedua korban dalam keadaan tidak sadarkan diri," kata Muharman.
Kondisi korban saat ditemukan
Saat ditemukan, sejumlah tubuh korban dalam kondisi melepuh.
Dikatakan Muharman, Ali Akbar mengalami luka melepuh di muka kiri, bahu dan lengan bagian kiri.
Ia juga mengalami luka melepuh di punggung kiri dan kanan, serta paha belakang kanan.
Sementara Pahrorazi mengalami luka melepuh di lengan kanan, bagian punggung dan siku kanan.
"Penyebab kematian, dicurigai intoksikasi hidrokrabon (keracunan kandungan zat dalam bensin)," bebernya.
Baca juga: Mobil Terbakar Usai Tabrakan Beruntun di Tol Malang-Surabaya, Seorang Korban Tewas
Pemilik kapal beri penjelasan
Perwakilan dari pemilik kapal, Yadi mengatakan, kedua korban bukan karyawan di kapal tersebut.
Dikatakannya, korban hanya mengambil sisa dari minyak yang sebenarnya telah dibongkar.
"Jadi kapal ini hanya bersandar, tanpa disuruh dan dilarang korban ini mengumpulkan sisa-sisa minyak itu."
"Jadi posisi kapal bersanda bukan bongkar minyak," ungkap Yadi, seperti dilansir Tribun Jambi.
Lebih lanjut, Yadi menjelaskan, yang dibongkar adalah pertalite.
Adapun dari tangki minyak yang ada di kapal itu diperkirakan berisi 20 hingga 30 ton BBM.
"Bongkar minyaknya kita tidak tahu persis ya, kalau muatan itu sekitar 20 ton."
"Korban ini kalau dapat ambil itu paling satu atau dua galon, dan itu bukan hanya di kapal ini tapi setiap kapal yang bersandar itu mereka ngumpulin sisa minyaknya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Samsul Bahri)