News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerajaan Angling Dharma

Geger Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Asal Muasal Kemunculan hingga Sosok Sang Raja

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus, pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang

Laporan Wartawan Tribun Banten, Marteen Ronaldo Pakpahan/Yudhi Maulana A

TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Warga Banten khususnya Pandeglang dihebohkan dengan kemunculan kerajaan baru, yakni Kerajaan Angling Dharma yang berada di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.

Kondisi 'istana' Kerajaan Angling Dharma pun megah dan terlihat mencolok karena letaknya di pinggir jalan.

Dikutip dari Kompas.tv, di bagian depan, terdapat gapura khusus yang menyambut seluruh tamu.

Gapura itu bertuliskan 'Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jenawi' serta tulisan berbahasa Arab.

Di dalam kompleks rumah itu, terdapat sebuah bangunan semacam saung yang disebut sebagai 'Singgasana Raja'.

Di singgasana itu ada sepasang kursi dan dua payung khas keraton.

Berikut fakta-faktanya :

1.  Dipimpin Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus yang Mengklaim masih Keturunan Sultan Banten

Diketahui kalau pemimpin Kerajaan Angling Dharma bernama Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus.

Seorang pengikut Kerajaan Angling Dharma, Aki Jamal mengatakan pemimpin mereka memiliki panggilan 'Sang Baginda Sultan' karena diklaim masih keturunan dari Sultan Banten.

Baca juga: Panduan Berinvestasi Buat Calon Sultan, Finansial Mapan di Usia Muda

Ada pun Istri 'sang Baginda Sultan' bernama Siti Aisyah binti Samun.

2. Sang Raja Dikenal Sosok Dermawan  

Selain itu, Aki Jamal menjelaskan kalau Baginda Sultan memiliki jiwa yang dermawan.

“Beliau memang semua kegiatannya di bidang sosial. Memang baginda ini orangnya sangat luar biasa dan saya salah satunya santri baginda,” ujar Aki Jamal, Selasa (21/9/2021).

Menurut Aki, sosok yang disebutnya sebagai 'Baginda' adalah orang dermawan yang ingin mengentaskan orang miskin.

“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” kata Aki Jamal.

3. Terungkap makna nama Kerajaan Angling Dharma 

Aki Jamal pun menjelaskan maksud dari tulisan yang ada di depan gapura istana kerjaan.

"Jadi, Angling Dharma itu bahwasanya, tidak cuma Baginda, hidup kita hanya mendarma dan berbakti.

Mendarma pada yang maha kuasa, yang pencipta. Dan berbakti kepada yang diciptakan,” bebernya.

Suasana istana Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang (TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan) ()

Aki menuturkan, sosok baginda itu kerap memperbaiki atau membangun kembali rumah-rumah masyarakat miskin di sekitar mereka.

“Yang rumahnya tidak layak, Baginda bangun dengan anggaran tidak dari pihak manapun,” tambah Aki.

Ia juga menyebut, pemimpin Kerajaan Angling Dharma ini membangun rumah warga miskin dengan uang sendiri.

Sang baginda disebut telah mulai membantu keluarga-keluarga miskin sejak tahun 2017.

“Tidak dibantu oleh pemerintah atau sumbangan-sumbangan. Itu murni semuanya pekerjaan Baginda,” beber Aki.

4. Sumber penghasilan dari Santri 

Saat ditanya, Aki mengatakan, sang baginda Iskandar Jamaludin Firdaus mendapat penghasilan dari pemberian para santrinya.

“Karena baginda itu santri, muridnya banyak di mana-mana, santri-santrinya ini peduli.

Santri ini membeli keramik, santri lainnya memberi juga. Semuanya diaturnya ke Baginda,” tutur Aki.

Aki menyebut, Iskandar Jamaludin Firdaus memiliki hubungan daerah dengan seorang raja yang dulu ada di daerah Banten.

“Baginda gelarnya itu langsung. Mungkin sosok seorang raja yang adil bijaksana yang muncul di permukaan bumi ini. Pada intinya baginda punya hati seorang raja yang adil dulu ada dalam sejarah, Raja Angling Dharma yang adil dan bijaksana se-nusantara, mungkin jatuhnya ke beliau,” kata Aki.

“Lebih jelasnya, salah satunya baginda ada juga keturunan dari sultan di Banten,” imbuhnya.

5. Sang Raja masih Enggan Diwawancara 

Sosok Iskandar Jamaludin yang Jadi Raja  Angling Dharma Pandeglang

Seorang pria paruh baya bernama Iskandar Jamaluddin Firdaus mendadak jadi perbincangan  setelah dirinya disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Angling Dharma Pandeglang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, dirinya disebut-sebut telah membantu warga miskin sejumlah 30 orang dengan memberikan sebuah rumah.

Sejumlah wartawan mendatangi kediamannya di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, sang raja enggan keluar dan menutup diri pasca dirinya viral di media massa.

Heboh kemunculan Kerajaan Angling Dharma Pandeglang Banten (Kompas TV) ()

Tak hanya itu, gerbang rumahnya tampak tertutup dan tidak boleh ada satupun warga ataupun wartawan yang datang.

Ki Jamil salah satu pengawalnya, mengatakan bahwa sang baginda raja sedang tidak ada di rumah.

"Baginda raja menyampaikan belum berkenan untuk diwawancara.

Jadi kalau ada hal-hal yang mau ditanyakan soal beliau, bisa langsung ke saya saja. Sudah dizinkan sama beliaunya," katanya saat ditemui, Rabu (22/9/2021).

6. Jadi Raja Berawal dari Bertapa  

Ia mengatakan, kekuasaan yang didapatkan oleh baginda, bermula pada saat tahun 2004, dimana pada saat itu, sang baginda raja telah selesai bertapa di sebuah gunung untuk mempelajari sebuah ilmu.

Pasca itu, ia mendapatkan kedigdayaan menjadi raja dari makhluk gaib berdasarkan perintah Tuhan.

"Baginda diangkat menjadi raja pada tahun 2004, itu asal-usul urusannya juga dengan gaib. Pengangkatan ini bukan keinginan baginda bukan juga keinginan masyarakat, tapi memang sudah perintah dari sana-nya, dari Sang Pencipta," terangnya.

Tak hanya disitu, ia menerangkan bahwa warga di sekitar selalu percaya akan setiap ucapan dari sang baginda raja.

Pasca mendapatkan pengakuan, ia pun mulai membangun rumah warga miskin sejak tahun 2017 dan hingga saat ini juga masih terlibat memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu.

"Sang raja sering memberikan bantuan kepada rakyat miskin dan anak yatim dari dulu. Itu mengapa kita meyakini, bahwa raja merupakan utusan Tuhan," jelasnya. (Tribun Banten/Marteen Ronaldo Pakpahan/Yudhi Maulana A)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini