TRIBUNNEWS.COM- Seorang pria menyiram pacarnya menggunakan air keras hingga tewas.
Pelaku awalnya sempat berpura-pura pingsan saat mendengar korban meninggal dunia.
Kepada keluarga, ia juga mengaku dibuntuti orang tak dikenal saat bersama korban.
PN (26) warga salah satu kelurahan di Kecamatan Medan Polonia, Medan, tega menghabisi nyawa kekasihnya sendiri, SNR (15).
Untuk diketahui, korban dan pelaku merupakan tetangga.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (25/9/2021) malam di kuburan Cina, Jalan Stasiun, Kecamatan Deli Tua.
Pamit jalan-jalan
Pada Sabtu malam, pelaku dan korban sempat makan malam bersama di rumah korban.
Mengutip dari Tribun Medan, pelaku lalu pulang ke rumah mengambil air keras yang disimpan di dalam plastik gula.
Pelaku dan korban kemudian pamit jalan-jalan.
PN mengajak korban melintasi Jalan Avroz, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Simpang Limun, lalu pergi ke kawasan Marindal.
PN dan korban sempat berhenti di kawasan Marindal untuk membeli jajan.
Keduanya lalu pergi kea rah Jalan Stasiun menuju kuburan China.
Baca juga: Ibu Muda Tewas di Tangan Teman Kencan, Pelaku Tak Terima Dimaki setelah Berhubungan Intim
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas di Depok, Saksi Sebut Korban Diduga Minum Obat Nyamuk Cair
Baca juga: Kronologi Pendulang Emas di Jambi Tewas Diterkam Harimau, Diserang dari Arah Belakang saat Minum Teh
Pura-pura ban kempes
Di sekitar kuburan tersebut, pelaku berpura-pura ban kendaraannya mengalami kempes.
SNR kemudain diminta turun dari sepeda motor.
PN pun berpura-pura mengecek ban motornya.
Ia lalu mengambil air keras yang disimpannya kemudian menyiramkannya ke punggung korban.
SNR pun teriak kesakitan.
Setelah beraksi, PN membawa kekasihnya tersebut pulang ke rumah.
Ngaku dibuntuti
PN membawa SNR pulang ke rumah.
Kepada orangtua korban, pelaku mengaku dibuntuti orang tak dikenal di sekitar Jalan Zainul Arifin Medan.
Pelaku menyebut, dirinya sedang mengecek ban motornya sementara korban berada di atas motor saat peristiwa penyiraman terjadi.
SNR akhirnya dibawa ke RS Mitra Sejati.
Namun nyawanya tak tertolong.
Pura-pura nangis
Ibu korban, Nani Minarni menyebut, pelaku sempat berpura-pura pingsan saat mendengar kabar SNR meninggal dunia.
PN bahkan juga menangis histeris di rumah sakit.
"Dia pingsan terus nangis-nangis. Cuma waktu dikasih air mulutnya langsung batuk-batuk," kata Nani Minarni, Senin (27/9/2021), katanya, mengutip Tribun Medan.
Nani mengatakan, keluarga sempat curiga kepada PN.
Hal ini lantaran kondisi PN baik-baik saja setelah peristiwa penyiraman.
Pelaku kesal diselingkuhi
Atas kecurigaan tersebut, keluarga korban akhirnya membuat laporan polisi.
Pelaku berhasil diamankan Polsek Deli Tua.
Saat ditanya mengenai motif penganiayaan, pelaku mengaku kesal diselingkuhi oleh korban.
"Diduakannya aku bang," kata pelaku, Senin (27/9/2021), mengutip Tribun Medan.
PN berniat membeli cairan HCL untuk mecelakai korban.
Namun, korban ternyata meninggal dunia.
"Awalnya mencelakai dia (korban) doang bang. Enggak ada niat membunuhnya. Saya menyiramnya pakai cairan HCL untuk membersihkan lantai," tambahnya.
Kini pelaku teranca hukuman 20 tahun penjara.
"Korban merupakan anak di bawah umur. Maka dari itu, tersangka kami jerat dengan Undang - Undang Perlindugan Anak dan Pasal 338 atau Pasal 340," kata Kapolsek Delitua AKP Zulkifli Harahap.
Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan satu sepeda motor Kawasaki Ninja, satu plastik kresek warna merah yang digunakan pelaku untuk menyimpan air keras dan satu botol plastik kecil warna putih.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul "Korban Penyiraman Air Keras Sempat Dibawa Keliling Kota, Dieksekusi di Dekat Kuburan China", "PELAKU Penyiraman Air Keras Pura-pura Pingsan saat Tau Korbannya Tewas", "Pengakuan Pelaku Penyiraman Air Keras Setelah Ditangkap Polisi, Ngaku Baru Sebulan Pacaran"
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Medan/Alvi Syahrin/Fredy Santoso)