Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Seorang warga Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diresahkan dengan datangnya paket yang tidak ia pesan.
Paket tersebut berupa barang yang mesti dibayar di tempat atau Cash On Delivery (COD).
Merasa tidak memesan barang tersebut Lisnawati (35) tentu merasa diteror.
Lisnawati yang masih hamil muda ini menjelaskan, paket tersebut datang sekitar pukul 20.00 WIB, pada Sabtu (25/9/2021) lalu di rumahnya Kampung Cinyocok RT 01 RW 04 Desa Cidadap, Simpenan, Sukabumi.
Baca juga: Salurkan 10 Ribu Paket Sembako dan Getol Sosialisasikan Prokes 5M, TP PKK Pusat Dapat Apresiasi
Barangnya berupa paket keranjang bayi.
"Iya itu ekspedisinya ninja ekspres, sekitar jam 8 (malam), itu katanya dari pagi nyariin alamat Lisnawati RT 01 RW 04, fotonya betul foto saya itu, tapi kan saya gak merasa punya paket COD, terus nilainya Rp 274 ribu barusan itu, terus bentuk barangnya keranjang bayi," kata Lisnawati via telepon, Selasa (28/9/2021).
Ia pun merasa heran, karena seolah-olah kedatangan paket keranjang bayi itu tahu bahwa dirinya tengah mengandung usia dua bulan.
Namun, yang jadi pertanyaan dirinya paket itu datang dari aplikasi belanja online Lazada, padahal dirinya hanya menggunakan aplikasi Shopee.
Baca juga: Dihajar PPKM, Harga Telur Ayam di Daerah Anjlok, Peternak Minta Dimasukkan ke Paket Bansos
"Saya belanja di Shopee terus, terus saya kalau belanja di Shopee gak pernah COD, suka langsung dibayar pakai M-banking, terus itu bukan dari shopee, dari Lazada, kalau ini kan COD bayar di tempat saya gak merasa.
Tapi saya lebih mengedepankan kemanusiaan kasian katanya kurir itu hujan-hujanan dari pagi nyari alamat, ya udah gak papa gak mau perpanjang masalah bayar cuma Rp 274 ribu bayar aja," katanya.
"Kita juga kasian sama kurirnya, jadi seolah-olah tahu saya tu lagi hamil tapi kan baru dua bulan pamali kalau di kampung sudah beli kaya gituan, tapi tapi ini juga katanya tadi permainan seller, tapi gak tahu, saya gak mau sekali-kali lagi," jelasnya.
Akun Pernah Dihack
Lisnawati mengatakan, akun belanja online dirinya pernah ada yang meretas, tagihan sebesar Rp 1,5 juta masuk atas nama dirinya.
"Jadi kalau akun shopee dulu pernah dihack orang, dia hack akun saya dia menggunakan akun shopee paylater tagihan, jadi tagihannya ke saya Rp 1,5 juta.
Saya gak merasa tagihan apa, soalnya saya kan belanja pakai M-banking terus, gak pernah cicil-cicil gitu, terus saya hapus aplikasinya, pas kecek ternyata yang hacknya laki-laki orang Bojong, Sukabumi.
Di keranjangnya itu kemeja-kemeja sama lainnya," terangnya.
Terkait semua kejadian tersebut, Lisnawati mengaku ikhlas dan tidak mau memperpanjang masalah.*
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Simpenan Sukabumi Diteror Paket COD Fiktif hingga Di-hack Tagihan Belanja Online