"Sekarang saya hanya bekerja mengasah pisau untuk kebutuhan orang yang mau jagal sapi, saya yang asah pisaunya, memang itu pekerjaan saya," terangnya.
Sementara itu, Kapolres Kota Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi mengatakan, pelaku sudah lama memendam sakit hati pada korban.
Puncaknya adalah pada Selasa (21/9/2021) dini hari.
Pelaku masuk rumah dan menganiaya korban yang saat itu sedang tidur bersama suami dan cucunya.
"Meskipun lampu ruangan dalam keadaan mati, pelaku bisa membedakan mana korban karena saat itu suami korban tidak mengenakan pakaian, sasaran tersangka adalah Fitriah dan langsung menusuk korban," papar Heri.
Baca juga: Perempuan di Manado Tewas Ditikam Pasangan Sesama Jenis, Semua Berawal dari Dering Telepon
Total ada 23 luka di tubuh korban akibat penganiayaan tersebut.
"Tusukan di tangan itulah yang menunjukkan bahwa korban melakukan perlawanan, membuat suami korban terbangun, dan langsung menghalau tersangka," terangnya.
Suami korban yang terbangun sempat mengejar pelaku.
Namun, pelaku malah mengadang adiknya dengan tombak.
Tak lama kemudian warga berdatangan untuk mengamankan Husnan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Setelah Bunuh Adik Ipar, Tukang Asah Pisau di Mataram Minta Maaf ke Keluarga
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunLombok.com/Sirtupillaili, Kompas.com/Fitri Rachmawati)