Selang waktu lima menit, pelaku mengetuk pintu salah satu teman kos yang ada dan meminta melihat korban yang ada di kamar.
"Setelah dilihat di dalam kamar, korban sudah berlumuran darah. Teman kos itupun langsung memanggil suami dan saya yang saat itu sedang menonton televisi.
Kemudian langsung memesan transportasi online untuk diantarakan ke rumah sakit," sebutnya.
Melihat itu, Edwin bersama dua rekan indekostnya mengangkat korban dengan kain yang ada tempat tidur dan langsung membawa ke mobil.
Baca juga: Perempuan di Manado Tewas Ditikam Pasangan Sesama Jenis, Semua Berawal dari Dering Telepon
Belum sampai di rumah sakit, rekan kos kami katakan korban sudah tidak bernyawa lagi.
Tapi dalam perjalanan korban sempat bilang rasa sakit, dan akhirnya meninggal sebelum sampai di rumah sakit.
Edwin juga menceritakan saat kejadian pelaku ikut mengantarkan korban ke rumah sakit.
Pelaku hanya duduk diam dan saat tahu korban sudah meninggal hanya menangis.
"Dari pengakuan pelaku kepada kami, memang mereka sempat saling rampas gunting kemudian tertusuk ke dada korban," ungkapnya.
Edwin pun mengaku setelah mengetahui kejadian tidak pindah kos meski sempat merasa takut.
Usai kejadian Edwin bersama teman kos lainnnya melakukan pemasangan lilin dan mendoakan korban menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Kondisi indekos
Dua hari pasca kejadian, Jumat (1/10/2021) indekos tempat kejadian perkara (TKP) terpantau sepi.
Saat dikunjungi Tribunmanado.co.id, hanya ada satu kendaraan bermotor yang terparkir di depan kos.