Hal itu membuat Yustiani berbadan dua.
"Pada Agustus 2021 tersangka Yustiani menyampaikan pada tersangka Andrianto jika dia sedang hamil," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, Minggu (3/10/2021).
Mendengar itu, Andrianto malah meminta Yustiani untuk menggugurkan kandungan hasil hubungan gelap tersebut.
Beralasan malu, permintaan Anrianto itu disetujui oleh Yustiani.
"Kemudian Andrianto mulai mencari obat penggugur kandungan di internet," sambungnya.
Setelah mendapat obat itu, Andrianto memberikannya ke sang kekasih.
Obat itu kemudian diminum oleh Yustiani selama tiga hari berturut-turut.
"Setelah minum obat tersebut, tersangka Yustiani merasa sakit pada bagian perut dan berusaha untuk berobat ke dokter umum," ungkap Donny.
Baca juga: Pencari Kayu Bakar Kaget Temukan Jasad Bayi Mengapung di Sungai
Baca juga: Bunuh Bayi 7 Bulan karena Masalah Sepele, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku, Hasilnya Mencengangkan
Melahirkan di toilet
Saat akan ke dokter, Yustiani masuk ke toilet di rumah warga untuk melahirkan sekira pukul 07.00 WIB.
Karena takut diketahui orang, Yustiani kemudian menjerat leher bayi tersebut menggunakan kain yang sudah ada di dalam toilet.
"Bayi dijerat lehernya menggunakan kain hingga meninggal dan bayi dibungkus dengan kain yang telah digunakan untuk menjerat leher bayi," bebernya.
Dikatakan Donny, setelah meninggal, bayi tersebut kemudian dibuang melalui lubang ventilasi udara toilet.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Kronologi Penemuan Mayat Bayi di Semarang, Telungkup Dekat Tembok Tertutup Celana Dalam Biru
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Terungkap Cara Sadis Yustiani Lahirkan dan Bunuh Bayinya di Toilet Rumah Warga Ngaliyan Semarang
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPantura.com/Budi Susanto, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)