Dirinya mengaku sedih melihat Risma menunjuk-nunjuk dan memarahi seorang pendamping PKH dengan emosional.
“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan."
"Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” jelasnya.
Baca juga: Anak Buahnya Kena Marah Mensos Risma, Gubernur Gorontalo: Saya Tersinggung
Baca juga: Gubernur Gorontalo Kecewa Mensos Risma Marahi Pegawainya: Sangat Tidak Patut Dilakukan
Menurutnya, seorang pendamping PKH yang ditunjuk-tunjuk Risma menjelaskan ada warganya yang terdata tapi saldonya kini tidak pernah lagi terisi.
“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada Ibu Menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” kata Rusli.
“Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong."
"Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan tapi manusia juga."
"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal menteri Nani Soedarsono, para Dirjen tapi tidak ada yang sikapnya begitu."
"Saya tersinggung, saya enggak terima,” ujarnya.
Baca juga: Risma Marah-marah, HNW: Pendataan Warga Itu Tanggung Jawab Bersama Kemensos dan Pemda
Baca juga: Profil Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo yang Mengaku Tersinggung karena Risma Marahi Warganya
Diketahui, video Mensos Risma marah Kepada seorang koordinator PKH, ramai di media sosial.
Sikap emosional Risma itu lalu mengundang reaksi dari Gubernur Gorontalo yang mengaku tersinggung.
Bahkan, Rusli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi sikap Risma yang suka marah-marah di hadapan publik.
Menurut dia, sikap itu tidak patut ditunjukkan oleh seorang Pejabat Negara.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Tri Rismaharini