News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Lahan Berakhir Pembunuhan, Preman Berkedok Ormas Disebut Hasut Petani Indramayu

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi saat mengamankan seorang terduga pelaku yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021).

Nina Agustina mengatakan, tindakan premanisme tersebut membuat semua masyarakat merasa tidak nyaman.

Sebagai kepala daerah, pihaknya akan melindungi dan menjaga masyarakat dari aksi premanisme tersebut.

Masih disampaikan Nina Agustina, konflik ini terjadi beberapa bulan terakhir, padahal pihaknya sudah memfasilitasi para petani penggarap lahan tebu tersebut untuk bisa bermitra dengan PG Jatitujuh.

"Tapi karena ketidaksabaran atau sudah berlarut larut, akhirnya meledak," ujar dia.

PG Jatitujuh Harus Tanggung Jawab

Sementara Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta BUMN produsen gula PG 7 untuk turut bertanggung jawab terkait kasus perampasan nyawa di ladang tebu.

Karna Sobahi meminta PG Jatitujuh selaku pemilik lahan kawasan perkebunan tebu untuk memberikan perhatiannya kepada keluarga korban.

Baca juga: Ada Anggota DPRD Indramayu di Antara Warga yang Ditangkap Terkait Bentrokan Berdarah di Kebun Tebu

"Baik memperhatikan secara moril, materi maupun lainnya. Kami juga dari pemerintah daerah tidak akan lepas tangan untuk ikut membantu keluarga korban," kata Karna Sobahi saat meninjau kediaman keluarga korban perampasan di ladang tebu di Desa Jatiraga Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Indramayu.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Majalengka itu menemui keluarga Yayan dan Suhenda di Desa Sumber Kulon. Ternyata diketahui, keluarga korban perampasan nyawa di ladang tebu itu masih punya anak.

"Apalagi dari dua korban ini, meninggalkan anak-anaknya yang masih usia sekolah," ucapnya.

Bupati Indramayu, Nina Agustina (Kompas TV)

Saat mengunjungi rumah Suhenda, orang nomor satu di Majalengka ini langsung menyalami istri korban, Nani (26).

Bukan tanpa alasan, Karna tak menyangka korban meninggalkan istri yang saat ini sedang mengandung anak keduanya, usia kandungannya 7 bulan.

Sontak, Karna Sobahi tak luput merasakan kesedihan yang mendalam dan mengajak Nani untuk tegar menerima kenyataan yang sedang dialami saat ini.

"Saya tentunya turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas peristiwa yang kita semua tidak menginginkan. Semoga keluarga bisa tabah, tegar, selalu bertawakal," ujar Karna saat memberi bantuan yang langsung diterima istri korban, Selasa (5/10/2021).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini