"Kita sedang susun bagaimana kedepan wisata dan langkah konservasi berjalan beriringan. Kita akan musyawarahkan dulu dengan berbagai pihak," ucapnya.
Baca juga: Pura-pura Kencing di Tembok, 2 Remaja Curi Sepeda Gunung di Cengkareng, Aksinya Terekam CCTV
Paleontolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mika Rizki Puspaningrum, menambahkan, pihaknya mendorong agar lokasi penemuan fosil hewan itu agar kawasannya bisa berstatus konservasi.
"Kalau bisa ada status konservasinya agar bisa dijaga bersama supaya bertahan lama dan anak cucu bisa belajar. Kalau mau diserahkan ke pihak yang berkepentingan, kan sayang diambil dan jadi koleksi pribadi," kata Mika.
Menurutnya semua pihak harus duduk bersama guna melindungi kawasan tersebut agar tidak dijarah atau tidak dirusak karena dengan adanya fosil di tempat ini juga bisa menambah nilai lebih untuk pengembangan kawasan wisata. (tribun network/thf/TribunCirebon.com)