TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari kasus dugaan perselingkuhan ibu camat asal Aceh dengan anggota DPRD Tanjungbalai.
Keduanya kedapatan berduaan pernah check in di satu hotel di Jakarta.
Kemudian ada kecelakaan maut di Sragen yang melibatkan mobil dengan kereta api.
Akibat kejadian ini pasangan lansia meninggal dunia.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: AS dan Inggris Peringatkan Warganya di Kabul | Sosok Bruce Lee Afghanistan
Terakhir, ada update kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Hingga sekarang polisi sudah meminta keterangan 54 saksi.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional, dari sejumlah daerah di Indonesia:
1. Kronologi Dugaan Kasus Perselingkuhan Bu Camat dengan Seorang Pejabat yang Berujung Penganiayaan
Warga dua provinsi di Sumatera yakni Sumatera Utara dan Aceh heboh dengan berita kasus perselingkuhan.
Pasalnya, dua pejabat dari provinsi tersebut dilaporkan selingkuh.
Seorang camat di Kabupaten Aceh Tenggara bernama DP kabarnya tertangkap tangan berzina alias selingkuh dengan seorang pejabat di Pemerintah Kota Tanjungbalai Sumatera Utara berinisial ARM alias Mui.
ARM alias Mui ini sebut-sebut menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tanjungbalai.
Kasus tersebut kini ditangani Polrestabes Medan Sumatera Utara karena ada laporan terkait dugaan perzinahan dan penganiayaan.
ARM alias Mui merupakan suami dari Chairunnisa Batubara, seorang anggota DPRD Tanjungbalai.
Berkaitan dengan kasus ini, Chairunnisa Batubara dan DP sama-sama saling lapor ke Polrestabes Medan.
Chairunnisa Batubara melaporkan DP dengan delik aduan perzinahan.
Sementara DP melaporkan keluarga Chairunnisa Batubara dengan delik aduan penganiayaan.
2. Panther Vs KA Gajayana di Sragen, Menewaskan Pasutri Berusia Lanjut
Mobil Isuzu Panther warna hitam bernopol AD 9201 JF dihantam KA Gajayana di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di Jetak, Sidoharjo, Sragen Jawa Tengah Senin (11/10/2021) pukul 18.55 WIB.
Mobil sempat terseret sampai 100 meter dari perlintasan KA Bedowo.
Kecelakaan menewaskan pasangan suami-istri (Pasutri) Hadi Mulyono (60) Sukinem (55) warga Dukuh Dayu RT 28, Desa Jurangjero Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Kejadian tersebut bermula ketika mobil korban berjalan dari arah Utara ke Selatan sedangkan dari arah Timur meluncur KA Gajayana dengan nomor lokomotif CC 2061386 dari Malang menuju Jakarta.
Kasatlantas Polres Sragen AKP Ilham Syafriantoro Sakti mewakili Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi mengatakan dari keterangan saksi sebelum kejadian, KA Gajayana sudah memberi tanda peringatan berupa suara klakson.
Namun kendaraan Isuzu Panther tidak mengindahkan dan tetap melintas di perlintasan KA tanpa palang sehingga terjadi kecelakaan.
"Kendaraan akhirnya terseret sejauh 100 meter yang mengakibatkan pengemudi serta penumpang meninggal dunia di tempat kejadian," kata AKP Ilham.
Mobil tersebut sempat terguling dengan posisi korban di bawah.
Oleh sejumlah warga dan sejumlah relawan mobil itu digulingkan lagi agar memudahkan untuk mengevakuasi korban.
Setelah berhasil dievakuasi korban dibawa ke kamar forensik RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen menggunakan ambulance recue medis Alfa 05 PSC dan ambulance Lazismu.
3. Polisi Sudah Periksa 54 Saksi Terkait Kematian Tuti dan Amalia, Begini Penjelasan Kapolres Subang
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan polisi masih mengumpulkan alat bukti guna mengungkap kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) Amalia Mustika Ratu (24).
"Saat ini kita masih mengumpulkan data, informasi, keterangan dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap kasus ini," ujar AKBP Sumarni dikutip Tribunnews dari Tribunjabar.id, Selasa (12/10/2021).
Dalam upaya pengumpulan bahan keterangan dan membuktikan kasus tersebut, pihak penyidik sudah memanggil puluhan saksi terkait meninggalnya anak dan ibu di kasus Subang itu.
"Sejauh ini upaya menemukan titik terang kasusnya, ada 54 saksi yang kita periksa," tutur AKBP Sumarni.
Seusai mayat anak dan ibu itu ditemukan, jasad Amalia dan Tuti diautopsi di RS Sartika Asih, Kota Bandung. Kemudian setelah 45 hari jasad ibu dan anak tersebut , Polisi kembali melakukan autopsi tepatnya pada Sabtu lalu (2/10/2021).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago menerangkan autopsi kedua ini dilakukan untuk mencocokan temuan baru dan fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya.
"Setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," terangnya.
Hasil autopsi ulang tersebut belum bisa disampaikan karena penyidik masih harus mengevaluasi dan menganalisanya.
"Dia dibunuh, apakah melakukan perlawanan, kemudian untuk menentukan waktu kematiannya, karena ini kami cari kesesuaian kembali." katanya.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini