Sakit hati dilecehkan
Pembunuhan itu berawal saat pelaku merasa sakit hati karena dilecehkan oleh korban di warung kopi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pelaku dan korban baru saling mengenal dan baru bertemu selama tiga kali.
Sejak pertemuan pertama, kata dia, korban sudah menunjukkan rasa ketertarikan terhadap pelaku.
Hal itu terungkap saat pelaku mengaku beberapa kali dilecehkan oleh korban di sebuah warung kopi.
"Korban dan pelaku bertemu tuga kali dan korban saat itu disebut pelaku sudah melakukan hal-hal mengarah seksual, padahal sesama laki-laki," ucapnya, Rabu (13/10/2021), seperti dilansir Tribun Medan.
Baca juga: Teringat Peristiwa Lama, Pria di Tanimbar Habisi 2 Warga, Serahkan Diri ke Polisi setelah Beraksi
Semakin emosi saat korban tak tepati janji
Selain sakit hati, emosi pelaku memuncak saat korban tak kunjung menepati janjinya.
Hal itu bermula saat korban mengajak pelaku untuk bertemu.
Saat itu, korban berjanji akan memberikan sejumlah uang, apabila pelaku mau menuruti keinginan korban berhubungan sesama jenis.
Merasa tertarik dengan uang yang dijanjikan korban sebesar Rp 300 ribu, pelaku pun mengiyakan tawaran tersebut.
Sebelum pergi ke hotel, pelaku sempat meminta agar diantar dulu ke indekosnya untuk mengambil pakaian ganti.
Baca juga: Kisah Tragis Bocah SD Dihabisi Ayah Usai Main Layangan di Karangasem, Sebab Kematian Sempat Ditutupi
Ternyata, ketika itu pelaku sudah ada niat untuk menghabisi korban, yakni dengan membawa pisau yang dimasukkan ke dalam tasnya.
Setibanya di kamar hotel, pelaku lalu menuruti keinginan korban.