TRIBUNNEWS.COM – Mengenakan masker putih, seorang anak laki-laki duduk bersila di depan meja belajar setinggi sekira 40 cm, Selasa (5/10/2021).
Bocah itu terlihat mencoba melafalkan kata demi kata dalam buku pelajaran di hadapannya.
Ia diarahkan oleh sang guru yang duduk persis di depan bocah itu.
Sesekali bocah itu terlihat lancar melafalkan tulisan yang ditunjuk sang guru. Tapi, terkadang sang guru memegang kepalanya sambil tersenyum mengisyaratkan apa yang dibaca siswa itu salah.
Bocah itu kemudian mencoba kembali mengeja, mengoreksi bacaannya.
Baca juga: Kampanyekan Budaya Membaca, Perpustakaan Keliling Hadir di Venue-Venue PON XX Papua
Begitulah aktifitas belajar di Taman Baca Kampung Cerdas di Weden Rt 10 RW 02, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Taman Baca ini menggunakan ruangan utama sebuah rumah jawa yang difungsikan sebagai kelas.
Pantauan Tribunnews.com, siang itu ada tujuh siswa yang tengah belajar.
Beralaskan tikar, mereka duduk di masing-masing meja belajar.
Jarak antar meja sekira setengah meter.
Di belakang dan samping mereka terdapat rak buku yang juga berfungsi sebagai penyekat ruangan.
Saat satu siswa mendapat giliran untuk membaca, siswa lainnya mendapat tugas menulis.
Taman Baca Kampung Cerdas Mojolegi saat ini fokus memberi bimbingan belajar membaca (bimba) untuk anak-anak usia sekolah dasar agar bisa membaca.
Pasalnya, tidak sedikit anak yang sudah duduk di kelas 4 SD ternyata belum bisa membaca.