TRIBUNNEWS.COM - Tragedi kegiatan susur sungai menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat.
Kegiatan susur sungai itu diadakan oleh pihak sekolah di Sungai Cileuer, Leuwi Ili Dusun Wetan RT01/RW01, Desa Utama, Cijeungjing, Ciamis, Jumat (15/10/2021).
Buntut dari insiden itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melarang kegiatan alam susur sungai ke depannya.
Susur sungai boleh diberlakukan kembali jika sudah terbit SOP terkait penyelenggaraan kegiatan alam itu.
Baca juga: Sempat Dirawat Satu Hari di RS, Mahasiswa yang Dibanting Brigadir NP Diperbolehkan Pulang
Emil mengaku sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar untuk segera menyusun SOP kegiatan susur sungai.
"Karenanya saya melarang ada susur sungai di masa depan, kecuali ada SOP yang jelas dari BPBD."
"Saya juga minta BPBD menyusun SOP bagaimana kegiatan alam itu bisa dilaksanakan tetap dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan," jelas Emil, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Minggu (17/10/2021).
Dalam perumusan SOP tersebeut, BPBD diminta melibatkan kalangan pecinta alam yang profesional.
Baca juga: Ayah Siswa Korban Susur Sungai MTs Harapan Baru Ungkap Sikap Anaknya yang Tidak Biasa
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tak terjadi lagi tragedi serupa.
"BPBD juga saya minta berkoordinasi dengan komunitas pecinta alam profesional."
"Sehingga di masa depan tidak boleh terulang lagi hal-hal seperti ini," tegas dia.
Emil juga mewanti-wanti pihak sekolah untuk bertanggung jawab dan belajar dari tragedi ini.
Menurutnya, kehilangan nyawa seseorang tak dapat tergantikan oleh apapun.
"Saya minta sekolah juga bertanggung jawab dan menjadikan ini hikmah karena kehilangan satu nyawa tidak bisa tergantikan oleh apapun," tandasnya.
Kronologi Tragedi Susur Sungai
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, kegiatan susur sungai digelar pihak sekolah di Sungai Cileuer, Leuwi Ili Dusun Wetan RT01/RW01, Desa Utama, Cijeungjing, Ciamis, Jumat (15/10/2021).
Pengurus Pondok Pesantren Cijantung, Dandeu Rifai, mengungkapkan para siswa yang ikut susur sungai semuanya berasal dari kelas VII.
Mereka berangkat dari sekolah menuju Sungai Cileuer pada Jumat pukul 14.00 WIB.
“Berangkat dari sekolah tadi pukul 14.00 sebanyak 100 orang, semuanya dari kelas VII."
Baca juga: Bupati Ciamis Tinjau Langsung Lokasi Tenggelamnya 11 Siswa MTs Harapan Baru, Minta Warga Mendoakan
"Untuk kegiatan kepanduan susur sungai,” ujar Dandeu kepada TribunJabar di lokasi kejadian, Jumat malam.
Dandeu menambahkan, kegiatan susur sungai diawali dari Jembatan Utama Desa Utama hingga menyusuri Sungai Cileuer.
Dalam kegiatan itu, rombongan dibagi menjadi beberapa regu yang dipimpin seorang guru.
Namun, pada pukul 15.00 WIB, ada informasi satu di antara rombongan tenggelam.
"Pukul 15.00 ada informasi salah satu rombongan mengelami musibah, tenggelam di ruas sungai,” ungkap Dandeu.
Warga setempat dan tim SAR serta personel gabungan pun dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban.
Hingga Jumat pukul 20.20 WIB, korban tenggelam ke-11 pun ditemukan atas nama Zahra (14).
Dikutip dari TribunJabar, arus Sungai Cileuer saat siswa MTs Harapan Baru Cijeungjing melakukan susur sungai, sedang tidak deras.
Terlebih saat ini belum memasuki musim penghujan.
“Terlebih seperti sekarang ini, airnya tenang tidak deras. Di sini biasanya banyak yang mancing sampai malam," jelas Ismael (53), warga setempat, Jumat malam.
Baca juga: Libatkan 20 Penyelam, Evakuasi Jenazah 11 Siswa Tenggelam di Ciamis Berlangsung Dramatis
Baca juga: Total 11 Korban Meninggal, Tenggelam Saat Mengikuti Agenda Pramuka Susur Sungai di Ciamis
Diduga, 11 siswa MTs itu tenggelam lantaran ada pusaran air di bawah sungai.
Tak hanya itu, Ismael mengungkapkan ada hamparan batu di kedalaman tiga meter Sungai Cileuer.
“Mungkin diperkirakan airnya dangkal. Karena sekitar Leuwi banyak hamparan baru."
"Apalagi hari ini arus tidak deras dan malah terlihat tenang karena sudah beberapa hari tidak hujan,” katanya.
“Dengan kondisi Leuwi Ili semacam tersebut memang cukup berbahaya untuk dilewati apalagi bagi yang tidak bisa berenang."
"Bagi yang bisa berenang juga berbahaya, kalau berenangnya pakai sepatu dan bawa ransel. Leuwi ini kan cukup dalam,” bebernya.
Ismael sendiri termasuk dalam 20 warga yang turut mencari korban tenggelam.
Saat melakukan pencarian, ia menemukan dua korban.
Daftar Korban Tenggelam
Baca juga: BREAKING NEWS : 8 Siswa MTs Harapan Baru Cijeungjing Dikabarkan Tewas Tenggelam Saat Susur Sungai
Baca juga: Warga Aceh Barat Tenggelam di Krueng Meureubo Saat Mandi, Mayatnya Ditemukan Sehari Kemudian
Dari ke-11 korban, baru satu orang yang telah dibawa ke rumah duka, yakni atas nama Chandra Ryzki Hernawan (12) di Ciamis.
Sementara itu, dua korban selamat, Fabian (siswa) dan Tama Yama (guru pembimbing), dibawa ke IGD RSU Ciamis pada Jumat malam.
Berikut ini daftar 11 siswa yang tenggelam di Sungai Cileuer, dilansir TribunJabar:
1.Muhammad Kafka Firmansyah (12), asal Kampung Cikumpa RT 006 RW 005, Kelurahan Sukamajaya, Depok.
2. Alfian Nur Fauzi (13) asal Dusun Cikondang RT 02 RW 02, Desa Kelas Datar, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap.
3. Khansa Khairun Nisa (13) asal Dusun Kulon RT 09 RW 03, Desa Cimari Cikoneng, Ciamis.
4. Aldo Maulana Majid (13) asal Blok Pahing RT 02 RW 02, Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul, Majalengka.
5. Siti Jahra Anjani (12) asal Kampung Cikumpa RT 03 RW 05, Kelurahan Sukmajaya, Depok.
6. Chandra Ruyzkie Hernawan (12) asal Jl Rd Okas Bratakusumah RT 03 RW 30 Lingkungan Karang, Kelurahan Ciamis, Kecamatan/Kabupaten Ciamis.
7. Fahrurozi Dwiki Hernawa (12) asal Pakembaran RT 10 RW 04, Desa Puncak Cigugur, Kuningan.
Baca juga: Siswi SMP Tenggelam di Pantai Tanjungbuntung Baru Batam, Meninggal saat Perjalanan ke Rumah Sakit
8. Fatah Fathurrasya (12) asal Kramat Pulo Dalam II No 103, Kelurahan Kramat Senen, Jakarta Pusat.
9. Dea Rizky (13) asal Blok Sarimanik RT 15 RW 04, Desa Sukasari, Cikijing, Majalengka.
10. Aditya Maulana (12) asal Dusun Mekarsari, Cibadak, Banjarsari, Ciamis.
11. Fajri Putra Pratama (12) asal Dusun Cikuning RT 05 RW 01, Desa Terlaya, Bantarkalong, Brebes.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Pravitri Retno W, TribunJabar/Andri M Dani)