"Itu menyambung, suaminya menyampaikan ada WhatsApp istri dengan pria lain," kata Mirzal.
Menurut Mirzal, pertengkaran mengenai sang istri yang terlalu sering membuat konten ini terjadi selama dua bulan terakhir.
"Hasil pemeriksaan yang kami dapatkan, cekcok tentang perilaku istrinya masalah membuat konten ini sudah dua bulan terakhir."
"Sudah sering diingatkan tapi istrinya masih terus menyampaikan jangan mengatur hidup saya, jangan mengatur pekerjaan saya dan lain-lain," kata Mirzal.
Sementara, Mirzal menyebut korban sempat menghubungi anaknya untuk meminta pertolongan setelah dianiaya oleh suaminya.
Baca juga: Hubungan Cinta Terlarang Menewaskan AK, Pria Itu Dianiaya 3 Sepupunya Hingga Tak Bernyawa
Namun, saat sang anak berinisial SP (23) datang, korban sudah tergeletak dengan luka serius di kepalanya.
"Hasil pemeriksaan juga kami dapatkan, anak ini bekerja, jadi sebelum korban meregang nyawa, dia sempat berkomunikasi dengan putranya."
"Bilang 'saya sudah gakuat kamu kesini' akhirnya sang anak ini menuju kerumahnya untuk melihat kondisi ibunya."
"Lalu didapatkan posisinya rumahnya itu tergembok dari luar tapi sang anak sudah punya kunci jadi bisa dibuka, akhirnya didapatkan ibunya sudah tergeletak, kondisinya darah sudah dimana-mana," jelas Mirzal.
Kesaksian Sang Anak
Anak dari wanita Ponorogo bernama D (46) yang tewas bersimbah darah di rumah semi permanen Jalan Wisma Tirto agung Asri kav 4 Kelurahan Gunung Anyar nomor 98 Surabaya, SP akhirnya buka suara.
SP mengungkapkan, ayah sirinya, diduga tega menghabisi nyawa D karena cemburu.
Suami cemburu setelah melihat D kerap membuat konten TikTok dan mendapat komentar banyak netizen laki-laki.
SP, menyebut bapak tirinya yang diduga kuat menjadi pembunuh ibunya dipicu oleh rasa cemburu.