"Enggak ada kabar, karena kita juga sudah percaya sama program di sana," ucap Abdullah.
"Apa yang dilaksanakan kita percaya dan yakin," ia menambahkan.
Hanya vaksinasi yang pihak sekolah kabarkan kepada orang tua, termasuk Abdullah. Saat itu pun ia mengizinkan Kafka mendapat vaksin Covid-19.
Abdullah kemudian mencari informai tersebut, ternyata benar ada siswa tenggelam dalam susur sungai di Ciamis.
"Benar ada kejadian MTs Harapan Baru Ponpes Cijantung melaksanakan pramuka dan terjadi seperti ini," ujarnya.
Pusaran Air
Leuwi Ili, lokasi 11 siswa MTS Harapan Baru ditemukan meninggal tenggelam, banyak didatangi warga untuk memancing terlebih saat ini yang airnya tenang.
"Biasanya banyak yang mancing sampai malam. Dibilang angker tidak begitu juga, buktinya banyak yang mancing di sini sampai malam," ujar Ismail (53).
Ia bersama 20 warga lainnya setempat ikut membantu tim SAR gabungan mencari 11 siswa MTS Harapan Baru yang tenggelam.
Ismail ikut menyelam dan mendapat dua korban di dasar Leuwi Ili yang tidak begitu jauh dari pemukiman warga tersebut.
Lantaran berada di belokan, meski permukaan air terlihat tenang, namun di ada pusaran air di kedalaman tiga meter Leuwi Ili.
Ada dugaan siswa MTs Harapan Baru ini melihat permukaan air tidak deras dan dangkal. Sehingga mereka melanjutkan susur sungai.
Satu hal yang tak mereka ketahui, di dasar Leuwi Ili terdapat hamparan batu. Menurut informasi, 11 korban meninggal ditemukan di sela-sela batu saat ditemukan penyelam.
"Dengan kondisi Leuwi Ili semacam tersebut memang cukup berbahaya untuk dilewati, apalagi bagi yang tidak bisa berenang," ucap Ismail.