Meminta rambut di area sensitif sang nenek dengan dalih untuk digunakan pengobatan.
Baca juga: Kronologi Laporan Korban Rudapaksa Ditolak karena Belum Vaksin, Kapolresta Banda Aceh Membantah
"Nabilang ada omku di Malaysia suruhka, mau nabikin obat," kata HH menceritakan keanehan pada menantunya.
HH pun menolak permintaan itu, lantaran dianggap tidak lazim dan menjurus ke privasi.
"Saya tidak mau karena itu harga diri saya. Coba yang lain kau minta, saya usahakan," ujarnya lagi menirukan percakapannya dengan AA.
Sebulan berselang, Nenek HH mengaku mengalami gatal-gatal di area pahanya.
Ia pun meminta putrinya (istri AA) membawanya ke dokter praktek memeriksa keluhan yang dialami.
Setelah diperiksa, dokter lanjut HH, hanya menyarankan untuk diolesi minyak di daerah yang gatal.
Ia pun pulang ke rumah diantar HH dan istrinya.
Setiba di rumah, putrinya dan sang suami (AA) pamit pulang ke rumahnya.
Baca juga: Polri Akui Gadis Korban Rudapaksa di Aceh Harus Divaksin Sebelum Laporkan Kasusnya
Ia meninggalkan minyak yang disarankan sebagai obat oles.
"Dia (AA) bilang ini oleskan ma', jadi saya bilang oh iya, saya simpanmi itu minyak kutus-kutus," ungkap HH
Namun selang beberapa saat, AA yang telah pulang ke rumahnya bersama sang istri, kembali.
AA kembali ke rumah mertuanya seorang diri tanpa kehadiran istrinya.
"Dia (AA) kembali datang ke rumah sendiri. Dia bilang mari saya obatiki mak," terangnya.