Namun karena Armando dan Ferdinan sudah berkawan lama, ia pun tak mengindahkan percakapan istrinya.
Alhasil, berangkatlah Armando sebagai sopir bersama dengan Ferdinan serta Novita, Layani (Ibu Novita), dan Gusrini (kawan Novita).
Saat berangkat dan sampai di pemakaman ayah Novita, rombongan ini masih baik - baik saja.
Baca juga: Longsor di PDAM Tirtanadi Sibolangit, Satu Mobil Tertimbun, Nasib Korban Belum Diketahui
Namun saat perjalanan pulang ke Medan, peristiwa buruk menimpa.
Mobil Xenia yang dipakai tertimpa longsor di Berastagi.
Dalam insiden ini, Armando, Novita, dan Layani meninggal dunia.
Sementara, Ferdinan dan Gusrini masih menjalani perawatan di rumah sakit yang berbeda.
Ada pun saat ini jenazah Armando telah dibawa oleh pihak keluarga dari Kamar Jenazah RSUP Adam Malik untuk dimakamkan di Helvetia.
Sementara, jenazah Novita dan Layani masih di ruang jenazah RSUP Adam Malik.
Saat ini pihak keluarga masih berada di ruang jenazah dengan raut wajah pilu.
Musibah longsor maut terjadi di Jalan Letjen Jamin Ginting, tepatnya di tikungan PDAM Tirtanadi, Sibolangit, Deliserdang, Sabtu (24/10/2021) malam.
Mobil Xenia bernopol B 2236 KFB, yang berisi lima orang penumpang, tertimpa material longsor.
Kondisi mobil ringsek parah. Tiga penumpangnya meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
Berikut deretan fakta longsor maut Sibolangit.