News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penantian 6 Bulan Hasil Autopsi Kematian Bocah 14 Tahun di Sidoarjo, Ini Penjelasan Polisi

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erlita Dewi menangis di atas makan putri sulungnya, Agita Cahyani di kompleks pemakaman Praloyo Sidoarjo, Jumat (2/4/2021) siang.

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Misteri kematian bocah 14 tahun, Aghita Cahyani di Sidoarjo masih jadi tanya tanya.

Sejak makamnya dibongkar untuk keperluan autopsi pada 2 April 2021 silam di TPU Delta Praloyo.

Hingga enam bulan lamanya hasil autopsi yang dinanti-nanti keluarga tak kunjung ada kejelasan.

Orang tua korban pun mempertanyakan hasil autopsi tersebut ke pihak kepolisian.

"Kami sudah bertemu Kasatreskrim Polresta Sidoarjo untuk mempertanyakan ini. Kami juga bersurat ke Kapolresta Sidoarjo untuk menanyakan kejelasan penanganan perkara ini," kata Rolland E Potu, Tim Hukum ayah Agitha kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Gara-gara Odong-odong, Toko Grosir di Klaten Terbakar, Kerugian Capai Rp 500 Juta

Ronald juga bersurat ke Kompolnas terkait hasil autopsi itu untuk cepat mendapat kepastian hukum.

"Jika dalam dua pekan nanti belum juga ada kepastian, kami bakal menempuh langkah hukum lanjutan. Kami akan rumuskan strateginya," tegasnya.

Menurutnya, kejelasan atas perkara ini sangat penting bagi kliennya.

"Secara materi memang tidak bisa dihitung, tapi kerugian imateri pasti ada. Ini menyangkut harkat dan martabat," katanya.

Ibu Aghita yang merupakan pelapor dalam perkara ini juga menanyakan hal serupa.

Dia menunggu hasil autopsi yang tak kunjung keluar setelah sekian lama proses pembongkaran makam.

Respons Kapolresta Sidoarjo

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro akan mengecek dan menelusuri perkembangan penanganan perkara tersebut.

Sebab, Kusumo belum menjabat di Sidoarjo saat pembongkaran berlangsung.

Ketika itu Kasatreskrim juga pejabat lama yang sekarang sudah pindah tugas.

"Saya pelajari dulu. Kami akan mengecek prosesnya ke penyidik," kata Kusumo.

Erlita Dewi menangis di atas makan putri sulungnya, Agita Cahyani di kompleks pemakaman Praloyo Sidoarjo, Jumat (2/4/2021) siang. (SURYAMALANG.COM/M Taufik)

Akhirnya Hasil Autopsi Keluar

Hasil autopsi terhadap jenazah Agitha Chayani, sudah keluar.

Polisi mengakui hasil autopsi remaja 14 tahun yang makamnya di Praloro dibongkar tidak bisa diberitahukan kepada keluarga.

Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, dari hasil autopsi yang telah dilakukan tim forensik RSUD Sidoarjo bersama petugas kepolisian, tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh Aghita.

"Hasil autopsi itu merupakan rangkaian proses penyelidikan dalam kasus ini. Kami tidak bisa memenuhi permintaan keluarga untuk memberikan hasil outopsi ke mereka. ini untuk penyidik," kata Kusumo, Minggu (24/10/2021). 

Baca juga: Kontroversi Nama Jalan Attaturk, Begini Respons Menteri, Anggota DPR, Yusril dan Haji Lulung

Kapolres juga menyebut bahwa pihaknya sudah menyampaikan perkembangan penyelidikan ke pelapor yang dalam hal ini adalah ibu kandung korban.

"Sudah kami sampaikan, bahwa intinya tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh korban," lanjutnya.

Terkait proses hukum terhadap perkara itu, Polresta Sidoarjo mengaku berjanji akan secepatnya memberikan penjelasan atau kepastian hukum.

Pembongkaran Makam atas Permintaan Ibunda

Pembongkaran makam Agitha itu sesuai permintaan dari ibu almarhumah yang merasa janggal pada kematian anaknya.

Ketika itu polisi bersama petugas forensik RSUD Sidoarjo melakukan pembongkaran secara tertutup.

Di atas makam dipasang tenda, kemudian dikelilingi penutup.

Usai makam dibongkar, jenazah putri suling Erlita Dewi itu diangkat dan diautupsi di lokasi.

Baca juga: Penemuan Jasad Kakak Adik dalam Sumur di Sidoarjo, Diduga Dihabisi Perampok, Ini Kronologinya

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, jenazah remaja asal Perumahan Taman Tiara Mediteran Sidoarjo itu kembali dimakamkan oleh petugas.

Saat itu, Erlita Dewi juga terlihat di lokasi.

Bahkan setelah semua petugas meninggalkan area makam, ibu dari almarhum Aghita bersama beberapa keluarganya masih sana.

Perempuan yang tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara ini ketika itu sempat bercerita bahwa dia sudah sekira tiga tahun tidak bertemu dengan putrinya.

Dia bercerai dengan suaminya, dan empat anaknya diasuh oleh sang suami yang selama ini tinggal di Sidoarjo.

Saat mendapat kabar bahwa putri sulungnya meninggal dunia, dia tidak bisa langsung ke Sidoarjo.

Karena tidak dapat tiket Erlita baru bisa terbang ke Sidoarjo hari Minggu.

Dia memang berpesan agar jenazah tidak dimakamkan sebelum dirinya tiba di Sidoarjo.

Baca juga: ART Gasak Harta Majikan Senilai Rp1 M di Sidoarjo, Gondol Dolar & Berlian, Baru Kerja Beberapa Hari

Sebelum putrinya dimakamkan, dia sempat membuka kain kafannya.

Dia mengaku melihat ada beberapa kejanggalan.

Seperti ada darah di hidung jenazah anaknya, ada memar di dekat hidung sebelah kiri, serta bekas memar di pipi kiri.

Selain itu, dalam gambar yang sempat diunggahnya di media sosial, ada darah di belakang kepala putrinya.

Dari situ, Erlita memutuskan melapor ke Polresta Sidoarjo.

"Saya sudah iklas, tapi saya ingin semuanya terungkap. Sekali lagi, saya tidak tahu apakah karena sakit atau karena apa. Saya cuma ingin mendapat kebenaran. Apa penyebab kematian anak saya,” kata Erlita saat itu.

Berdasar laporan dari Erlita itulah polisi bergerak melakukan penyelidikan. Termasuk melakukan pembongkaran makam dan outupsi jenazah Aghita.

Setelah enam bulan berlalu, bahkan sudah hampir tujuh bulan, akhirnya hasil outupsi terhadap jenazah Aghita keluar. (tribun network/thf/suryamalang.com/surya.co.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini