TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Kabupaten Garut, Jawa Barat tewas dikeroyok warga.
Pria berinisial MM (50) itu dikeroyok setelah kepergok memasuki rumah warga.
Peristiwa itu terjadi di Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021) dini hari.
Jasad korban kemudian diikat dan dimasukkan ke dalam karung lalu dikuburkan di kaki Gunung Cikuray.
Atas kejadian itu, belasan warga Desa Sindangsari menjalani pemeriksaan di Mapolres Garut.
Kepala Desa Sindangsari, Ayo Sutisna mengatakan, MM dikeroyok saat diduga akan melakukan pencurian.
"Kalau pencuriannya itu, mohon maaf kalau enggak salah menurut keterangan (pelaku) itu belum melakukan pencurian."
"Hanya baru masuk mau mencuri, oleh warga kepergok," kata Ayo saat dikonfirmasi wartawan, Senin (25/10/2021), seperti dilansir Tribun Jabar.
Baca juga: Polisi di Lombok Timur Tewas Ditembak Rekannya Sesama Anggota Polri, Ini Kronologinya
Ayo menjelaskan, insiden main hakim sendiri itu terjadi pada Selasa malam.
Saat itu, warga memergoki MM hendak membongkar gudang berisi alat dan obat-obatan pertanian.
Pelaku kemudian disergap oleh warga setelah sebelumnya diintai karena selama ini sering terjadi kasus pencurian.
"Dari bulan puasa sampai sekarang, hampir tiap malam (ada pencurian), jadi warga sudah jengkel."
"Lokasinya di Kampung Sengklek, Desa Sindangsari, kejadiannya malam Selasa tanggal 12, sudah dua minggu lalu, saya baru tahu tanggal 18," ungkap Ayo, dilansir Kompas.com.
Warga yang saat itu jengkel karena di desa mereka sering terjadi pencurian langsung menghakimi MM hingga tewas.
Setelah korban tewas, jasadnya diikat lalu dimasukkan ke dalam karung.
Setelah itu, jasad korban dibawa sejauh satu kilometer untuk dikuburkan di Blok Waspada, Kaki Gunung Cikuray.
Petugas kepolisian yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan pembongkaran di tempat korban dikuburkan.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk dilakukan autopsi.
Sementara setelah terungkapnya kasus itu, ada 23 warga Desa Sindangsari diperiksa polisi.
Dari jumlah tersebut, delapan orang dipulangkan dan sisanya masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Garut.
"Delapan orang yang sudah dipulangkan. Ini hanya disuruh-suruh ngangkat atau menggali (kuburan), jadi sudah dipulangkan," ucap Ayo.
Kapolres Garut Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Iya, sedang dalam pemeriksaan," katanya singkat.
Baca juga: 5 Fakta Sejoli Tewas di Kamar Kos, Pria Tembak Korban Lalu Akhiri Hidup, Diduga karena Asmara
Baca juga: FAKTA Keluarga Juragan Elpiji di Padang Dirampok, 1 Orang Tewas, Mobil hingga Emas 92 Gram Raib
Kerap mencuri
Dijelaskan Ayo, MM selama ini memang dikenal warga sering melakukan aksi pencurian di desa setempat.
Bahkan, MM sudah beberapa kali ditangkap oleh warga.
MM juga sempat membuat perjanjian yang disaksikan pengurus RT/RW setempat.
"Isi perjanjiannya jika terbukti melakukan perbuatan itu kembali, siap diusir dari kampung. Saya nerima laporannya dari pengurus RT/RW saat itu," bebernya.
Meski demikian, MM tak kapok dan kembali melakukan aksinya.
Hingga akhirnya pada Selasa, warga yang sudah sangat jengkel dengan tindakan MM menganiaya laki-laki itu hingga tewas.
"Suka ngambil alat-alat pertanian dan suka mencuri ke orang jompo. Biasanya tabung gas dari rumah jompo jadi sasaran, makanya bikin resah masyarakat," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ketahuan Masuk Rumah, Terduga Pencuri di Garut Dihakimi Hingga Meninggal, Jasadnya Dikubur di Gunung
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari, Kompas.com/Ari Maulana Karang)