News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setahun Berlalu, Tersangka Perampok dan Pembunuh di Sumatera Utara Ini Tak Kunjung Ditangkap

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak Jono yakni Usnan (21) warga Tanjungmorawa menjadi korban perampokan dan pembunuhan di dalam rumahnya pada awal Oktober 2020

Tak hanya itu, menurut penjelasan orang tua korban, Jono, ia juga mengalami kerugian material seperti dua unit hp dan sejumlah uang tunai.

"Selain nyawa anak saya yang hilang. Saat kejadian ini pun uang hilang hp juga hilang," sebutnya.

Jono juga membeberkan bahwa kasus tersebut telah dilaporkannya ke Polsek Tanjung Morawa dengan bukti laporan

Jono mengatakan kejadian tragis yang dialami anaknya yang menjadi korban perampokan dan pembunuhan saat mereka tinggal di Gang Harapan Dusun V, Buntu Bedimbar, Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.

Saat kejadian dirinya dan istri pergi bekerja.

Ia mengetahui bahwa anaknya telah dibunuh saat pulang bekerja.

"Saya dan istri kan sama-sama bekerja. Jadi anak semata wayang kami ini menjaga rumah. Kami berangkat pagi dan siangnya kembali ke rumah untuk makan siang. Jadi sebelum kembali lagi ke tempat kerja, saya titip pesan ke anak agar jangan membuka pintu kalau ada yang mencari atau memanggil. Jadi kamu di rumah saja," ujarnya.

Lanjut pria paruh baya ini, setelah ia dan istrinya bekerja dan kembali ke rumah sorenya.

Kondisi pintu rumah itu terkunci.

"Saya gedor tapi anak saya gak membuka pintu. Perasaan saya sudah mulai gak tenang sehingga saya menyuruh istri pinjam tang ke tetangga untuk membuka kaca nako dan mencoba buka pintu dari dalam. Usaha itu pun berhasil. Kami masuk tapi kok kondisi rumah berbeda. Kami panggil anak saya tidak menyahut hingga kami cari ke dalam kamar," ungkapnya.

Begitu pintu kamar terbuka, sambung Jono, ia melihat anaknya sudah tak bernyawa berbaring di tempat tidur.

"Saya memanggil, menggoyang-goyang tubuh anak saya kok tidak bergerak. Kami dilihat bagian belakang lehernya sudah lebam lalu di dalam kamar ada kayu balok dan martil," bebernya.

Jono yang tak sanggup melihat anaknya itu pun berlari ke tempat kerjaannya dan meminta bantuan dengan bosnya.

"Saya sudah seperti tidak memiliki jantung. Dada sesak. Sudah tidak tahu apa yang mau dibuat, saya minta tolong ke bos tempat saya bekerja. Barulah ramai di rumah dan tetangga juga mengetahui kalau anak saya sudah tiada," jelasnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Medan berjudul: 

ORANGTUA Korban Pembunuhan di Tanjung Morawa Luntang Lantung Cari Keadilan, Setahun Kasus Tak Usai

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini