News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Dekan FISIP Unri Diduga Lakukan Pelecehan, Kronologi hingga Terduga Pelaku akan Tuntut Balik

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelecehan seksual di sekolah. Dekan FISIP Unri, Syafriharto, diduga melecehkan mahasiswinya. Berikut kronologinya.

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, ramai di media sosial curhatan seorang perempuan yang diduga mengalami pelecehan seksual.

Perempuan tersebut mengaku sebagai mahasiswi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Riau (Unri) angkatan 2018.

Ia menyebut pelaku pelecehan adalah Dekan FISIP Unri, Syafriharto.

Diketahui, video tersebut diunggah akun Instagram Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) bernama @komahi_ur.

Dalam video yang beredar, si mahasiswa bercerita dengan wajah disamarkan.

Video yang beredar itu berdurasi 13 menit 26 detik.

Baca juga: Buntut Kasus Kekerasan & Pelecehan Seksual di Lapas Narkotika Yogyakarta, 3 Mantan WB Diperiksa ORI

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Merasa Dilukai KPI, Komisi III: KPI Jangan Buat Korban Makin Trauma

Kronologi kejadian

Mengutip Kompas.com, peristiwa itu bermula saat korban melakukan bimbingan skripsi, Rabu (27/10/2021) siang.

Korban mengatakan saat itu hanya berdua dengan terduga pelaku di ruang dekan.

"Bapak Syafriharto mengawali pertanyaannya tentang (hal) pribadi saya, tentang kehidupan dan pekerjaan."

"Dia juga bilang i love you kepada saya, saya jadi tidak nyaman," kata mahasiswi berinisial L.

Setelah selesai bimbingan skripsi, korban hendak pamit keluar ruangan.

Namun, korban mengaku pundaknya diremas dan terduga pelaku mendekatkan badannya.

"Setelah itu dia pegang kepala saya dengan kedua tangannya, terus mencium pipi kiri dan kening saya."

"Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tapi Bapak Syafriharto mendongakkan saya sambil berkata mana bibir, mana bibir, membuat saya merasa terhina dan terkejut," ungkapnya.

Korban mengaku badannya saat itu lemas dan ketakutan.

Baca juga: Siswi SMP di Bali Jadi Korban Pelecehan, Terungkap setelah Foto Tanpa Busananya Beredar di Medsos

Baca juga: Mantan WBP Narkotika Yogyakarta Lapor Ombudsman, Jadi Korban Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Ia kemudian mendorong tubuh terduga pelaku.

"Pas saya dorong dia bilang, ya udah kalau enggak mau, saya langsung keluar dari ruang dekan dan keluar dari kampus dalam kondisi ketakutan."

"Saya merasa sangat dilecehkan Bapak Syafriharto, saya merasa trauma berat," lanjutnya.

Mahasiswi lapor polisi

Mahasiswi berinisial L telah melaporkan kejadian dugaan pelecehan seksual tersebut ke Polresta Pekanbaru pada Jumat (5/11/2021).

Saat melapor, korban didampingi keluarganya dan sejumlah anggota BEM universitas Riau.

Ibu korban berharap terduga pelaku diproses secara hukum.

"Ya harus diproses hukum, mohon doanya ya," singkat ibu korban, dilansir Kompas.com.

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Pria Budi, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban.

"Laporan korban sudah kita terima, sekarang sedang di-BAP," ucap Budi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Baca juga: Wartawati Sebuah Media Online di Jakarta Jadi Korban Pelecehan di KRL

Baca juga: Korban Pelecehan di Bandungan Minta Tersangka dan Saksi Lakukan Sumpah Ini

Pihaknya pun akan melakukan serangkaian penyelidikan jika ada unsur pidana.

"Kalau ada unsur pidana, akan dinaikkan statusnya ke penyidikan dan proses selanjutnya," tambahnya.

Dekan membantah keras

Masih dari Kompas.com, setelah video tersebut viral, Dekan FISIP Unri Syafriharto angkat bicara.

Ia membantah keras tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya.

Dirinya bahkan mengaku syok setelah melihat video mahasiswi tersebt viral di media sosial.

"Saya tidak berbuat sesuai apa yang dituduhkan dengan video yang viral."

"Dia (L) bilang mana bibir mana bibir, itu tidak ada saya lakukan," kata Syafriharto saat konferensi pers di Pekanbaru, Jumat.

Bahkan, ia berani bersumpah apapun karena memang tidak melakukan demikian.

"Saya berani sumpah pocong, sumpah muhabalah pun saya siap, lebih tinggi dari sumpah pocong," terangnya.

Mahasiswi HI FISIP Unri yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual dari oknum dosen mendatangi Polresta Pekanbaru, Jumat (5/11/2021). (TRIBUNPEKANBARU.COM/RIZKY ARMANDA)

Baca juga: Balita di Sumba Timur Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Masih Misterius

Baca juga: Nenek Berusia 72 Tahun di Luwu Sulsel Adukan Menantunya yang 2 Kali Lakukan Pelecehan

Akan tuntut balik mahasiswi

Syafriharto mengungkapkan, ia akan menuntut balik pihak yang telah merugikannya.

Pertama, menuntut admin akun Instagram @komahi_ur.

Kedua, menuntut mahasiswi yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual.

Selain itu, ia juga akan mencari aktor intelektual di balik masalah ini.

"Saya akan cari aktor yang menghubung-hubungkan dengan pemilihan rektor Universitas Riau 2022. Siapa yang mengatakan saya maju."

"Hanya beberapa poling dan media yang menyebut saya maju, itu tidak benar. Dan mencari siapa aktor di belakang kasus ini," tegasnya.

Ia mengaku, tuduhan melakukan pelecehan seksual menciderai nama baiknya.

Karena hal itu, ia sudah pasti melapor ke polisi terkait pencemaran nama baiknya.

"Karena saya ini sebagai Ketua Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru, toko masyakarat."

"Saya sebagai pejabat negara, Dekan FISIP, tentu kita jaga nama lembaga. Saya tuntut Rp 10 miliar."

"Perlu rasanya saya bertindak, saya akan lakukan upaya hukum," bebernya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Idon Tanjung)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini