Di balik kobaran api, ia melihat ibu malang itu berdiri di dalam rumah.
"Kak, keluar kak. Bawa keluar anak-anak itu lagi," kata pria itu menirukan seruannya kepada Suriyati.
Ia mengatakan, Suriyati masuk ke dalam satu ruangan untuk membawa ketiga anak-anaknya.
Sayang, api terlalu cepat membesar dan menjalar ke dalam rumah.
Akhirnya ibu dan tiga anaknya itu terjebak dalam rumah dan tidak bisa keluar. Akhirnya jasad keempat korban ditemukan di kamar mandi.
Kepala Dusun I Desa Kubang Jaya, Hermandianto juga datang ke lokasi. Ia menjumpai Syafar meraung-raung di halaman rumah.
"Selamatkan anak, istri saya," katanya menirukan teriakan Syafar yang terus meronta.
Baca juga: Cegah Kebakaran Hutan, Petani Diberdayakan Tanam Padi Gunung Tanpa Bakar Lahan
Syafar seorang diri selamat dari peristiwa tragis itu. Hermandianto mengatakan, Syafar sempat nekat menerobos api untuk menyelamatkan anggota keluarganya.
"Makanya tangannya dan wajahnya terbakar," kata Hermandianto.
Upaya Syafar yang nekad itu dicegah warga. Syafar hanya bisa meraung-raung melihat rumah yang di dalamnya istri dan tiga anaknya dilalap si jago merah.
Warga berusaha menenangkan Syafar. Syafar dibawa ke rumah seorang warga. Setelah tenang, Syafar dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru.
Rajin Beribadah
Tetangga turut bersedih dengan peristiwa memilukan yang menimpa keluarga Syafar.
Rini, seorang tetangga yang tinggal tepat di depan rumah korban, tak menyangka peristiwa tragis ini datang melanda. Ia tidak memiliki firasat sedikitpun.