Ia mengenal baik keluarga malang itu.
"Mereka ramah. Semua rajin beribadah," ungkapnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (8/11/2021).
Ia tidak pernah mendengar ada cekcok di dalam keluarga itu.
Keluarga ini hidup dari warung kebutuhan sehari-hati di halaman rumah. Rini berujar, putri sulung pasangan Syafar dan Suriyati adalah Syafitri yang sudah menamatkan program Diploma bidang Keperawatan.
Baca juga: Pabrik Korek Api di Tangerang Kebakaran, 7 Unit Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Api
Syafitri bekerja di sebuah praktik Bidan di Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu.
Ia memilih tetap tinggal bersama orangtuanya. Sedangkan, putri kedua di keluarga ini, Selvina Putri sudah duduk di bangku Kelas XI SMA Negeri 2 Siak Hulu.
Anak laki-laki Syafar satu-satunya adalah Hazim Zhafran Syaputra. Hazim baru berumur tiga tahun.
"Mereka sudah tinggal di sini 13 tahun. Duluan mereka dua tahun dari kami," kata Rini.
Ketua RT 05 RW 01 tempat rumah terbakar, Harun Al Rosyd, mengungkap pengakuan yang sama.
Ia mengenal keluarga ini baik dengan tetangga dan selalu bersosialisasi dengan warga perumahan.
Menurut Harun, Syafar dan keluarga termasuk yang pertama tinggal di kompleks perumahan itu.
Oleh karenanya, Syafar ditokohkan sebagai bapak oleh warga setempat.
"Bapak Syafar itu rajin ke Masjid. Merokok pun tidak," kata Harun. Ia mengaku sering meminta bantuan Syafar jika akan mengadakan acara di kompleks.
Syafitri juga bahkan sering membantu. "Kalau ada yang mau diketik untuk acara, dia (Syafitri) itulah yang selalu kami minta," kata Harun.