"Makanan juga sudah diganti. Tetapi, pelanggan, atau ojol itu, memang sempat marah-marah juga kemarin," ungkapnya, dikutip dari TribunJogja.com.
Tidak ada kekerasan fisik
Surahman membantah kabar adanya kekerasan fisik yang dilakukan beberapa karyawan Mie Gacoan terhadap driver ojol, seperti informasi yang tersebar luas di dunia maya.
Menurutnya, insiden itu, tak dijumpai di lapangan.
"Tidak ada tindakan fisik, dari karyawan, maupun ojolnya sendiri. Kemudian, kita juga tidak ada intervensi apapun ya, kaitannya dengan permasalahan itu," tandasnya.
Baca juga: Viral Pekerja Migran Kena Pungli di Wisma Atlet, Menaker: Lapor!
Walau begitu, ia mengakui, karena ada ketidakpuasan pada pelayanan restoran, sempat ada beberapa driver ojol yang menendang kursi, atau mengeluarkan makian yang tidak pantas.
Tapi, restoran pun bisa memahami hal itu.
"Yang jelas, tidak sampai ada kekerasan fisik dalam insiden itu, hanya masalah ringan saja sebenarnya. Tapi, karena di sosial media muncul, makanya heboh," cetusnya.
Berakhir damai dan ditutup sementara
Surahman menambahkan, restoran Mie Gacoan Kota Baru Yogyakarta ditutup sementara oleh pihak manajemen.
Langkah ini juga sudah melalui pembahasan oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).
"Untuk sementara memang belum operasi lagi, karena kan masih proses pembenahan kami dengan muspika untuk sementara sambil berbenah masih ditutup dulu."
"Begini ya, mungkin juga harus bisa berkaca pada pelayanan yang lain yang baik harusnya ditiru, karena di masa pandemi ini kan tidak juga bisa antre banyak ada pembatasan berkaitan dengan kerumuan masa," urai Surahman, dikutip dari Kompas.com.
Sedangkan akhir dari permasalahan ini, kata Surahman, kedua belah pihak sepakat berdamai.