Kemudian suhu tubuh pengunjung akan dicek oleh petugas menggunakan thermo gun.
Setelah dicek suhu, pengunjung akan menuju loket pembelian tiket yang sudah menyediakan hand sanitizer.
Sehingga, pengunjung dapat menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan transaksi pembelian tiket.
Setelah itu, pengunjung dapat mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan.
Terdapat empat wastafel yang dilengkapi sabun cair dan memiliki jarak kurang lebih satu meter antarwastafel.
Lalu sebelum memasuki ruang pameran, pengunjung diminta untuk menulis daftar tamu yang juga sudah dilengkapi hand sanitizer.
Staf Museum Sangiran sekaligus Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Sangiran, Wijanto, mengungkapkan Museum Sangiran sudah mendapat sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability), yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Wijanto menyebut saat ini Museum Sangiran memberlakukan sejumlah pembatasan, seperti jumlah ruang pameran yang dibuka.
“Saat ini dari tiga ruang pameran, masih dua yang dibuka, ruang pameran 1 dan 3,” ungkap Wijanto saat ditemui di Museum Sangiran, Kamis (18/11/2021).
Di masa pandemi, Museum Sangiran buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 09.00 hingga 14.30 WIB.
“Pukul 14.30 itu penerimaan tamu terakhir,” ungkap Wijanto.
Ia menyebut, setelah kembali dibuka, Museum Sangiran mulai banyak pengunjung.
“Hari Sabtu dan Minggu yang lumayan banyak, bisa 600-700 pengunjung dalam sehari,” ujarnya.
Rombongan pengunjung akan didampingi tour guide yang juga bertugas untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan.