Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 19 orang alumni Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas ( P2TIM ) Teluk Bintuni, berangkat ke Brunai Darussalam, pada Senin (22/11/2021).
Sebagian besar dari mereka adalah Orang Asli Papua (OAP).
Dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Direktur Petrotekno Hendra Pribadi, mengatakan OAP mendapat kesempatan untuk mampu berkompetisi di berbagai level termasuk internasional.
“Ini adalah bukti bahwa lulusan P2TIM memiliki kualitas yang diterima oleh dunia internasional," kata dia.
Dia berharap akan lebih banyak perusahaan lain di Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada anak didik.
Baca juga: Kominfo Dorong Generasi Muda Papua Aktif Bangkitkan Budaya dan Ekonomi
"Saat ini justru perusahaan di negeri kita sendiri yang masih ragu atas kualitas mereka,” kata dia.
Untuk menuju keberhasilan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja tapi semua itu butuh proses.
Semua butuh waktu, tenaga, dan dukungan dari semua pihak.
Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan Provinsi Papua Barat memang berkomitmen dalam mengejar ketertinggalan pengembangan SDM di Papua Barat dengan menghadirkan P2TIM.
Dia menjelaskan, investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk menghadirkan sebuah program pengembangan SDM di Kabupaten Teluk Bintuni, yang diakreditasi secara nasional ataupun internasional, tidak sedikit.
"Hari ini kita menyaksikan bukti nyata hasil dari investasi tersebut dimana orang Papua bisa ikut membangun dunia, " ujarnya.
Baca juga: TNI-Polri Baku Tembak dengan KKB Selama 3 Jam di Intan Jaya Papua
Sehingga, kata dia, orang Papua bisa mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Mereka yang dikontrak itu mempunyai keahlian pipe fitter yang mana merupakan salah satu dari enam disiplin ilmu yang dimiliki di P2TIM.