TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar menyebutkan bahwa ada sekitar delapan penambang pasir di Kampung Renteng yang masih terjebak di kantor penambang pasir akibat erupsi Gunung Semeru dan belum berhasil dievakuasi.
Tidak hanya itu, dari kawasan yang sama dilaporkan dua orang juga hilang.
“Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi, lumpur setinggi lutut kaki, kami juga dibantu komunitas jeep, sampai saat ini masih proses evakuasi,” ujar Indah Masdar dalam jumpa pers virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (4/11/2021).
Ia mengaku kesulitan menghubungi warga yang terjebak.
Baca juga: Jokowi Minta Kepala BNPB Pastikan Penanganan Bencana Erupsi Gunung Semeru Secara Cepat dan Tepat'
Sore tadi, mereka juga sempet mengirimkan video minta pertolongan, akan tetapi petugas tidak bisa mengevakuasi karena saat itu masih ada awan panas.
“Kami menunggu surut mudah-mudahan mereka masih selamat,” tuturnya.
Ia bercerita hampir semua rumah di Curah Kobokan hancur. Ada 300 KK yang terdampak da sebagian besar sudah mengungsi ke Balai Desa Penanggal.
Sebelumnya, lapangan Kamar Kajang sempat dijadikan area pengungsian, akan tetapi kondisi saat ini tidak memungkinkan sehingga hanya dijadikan dapur umum oleh Dinas Sosial Lumajang.
Ia menyebutkan sebanyak 41 orang mengalami luka bakar akibat erupsi Gunung Semeru dievakuasi ke Puskesmas Penanggal.
Sementara, korban luka bakar parah dirujuk ke RSUD Dr Haryoto, RS Bhayangkara, dan RSUD Pasirian.
Terkait putusnya jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Lumajang dan Malang membuat warga Pronojiwo sulit dievakuasi.
Oleh karena itu, Bupati Lumajang meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang untuk ikut membantu evakuasi.
Perintah Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepala BNPB Suharyanto dan jajarannya segera menuju ke lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Presiden juga menginstruksikan Kepala BNPB agar tahapan penanganan darurat bencana erupsi Semeru berjalan cepat dan tepat.
Hal itu disampaikan Suharyanto saat konferensi pers melalui siaran kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (4/12/2021).
"Atas petunjuk bapak Presiden, kami Kepala BNPB dan tim besok pagi kesempatan pertama akan segera ke Lumajang, ke daerah bencana untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat," kata Suharyanto.
"Khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan tepat dan cepat dan tentunya kebutuhan dasar para pengungsi akan kami yakinkan untuk terdukung secara maksimal," tambahnya.
Baca juga: Sejumlah Warga Mengalami Luka Bakar Akibat Lahar Panas Gunung Semeru, 1 Orang Meninggal
Suharyanto juga menyebut, pihaknya sejak malam ini juga akan dikirimkan tim BNPB untuk mendampingi BPBD Lumajang dan Provinsi Jawa Timur untuk bergerak cepat menangani bencana.
Ia juga telah berkoordinasi untuk mengirimkan tim kesehatan ke lokasi bencana.
Selain itu, logistik awal bencana seperti tenda, selimut serta bahan makanan akan dikirimkan juga.
"Dari BNPB malam ini juga kami sudah mengirimkan tim reaksi cepat, untuk mendampingi BPBD Kab Lumajang dan BPBD Povinsi Jatim yang bergerak bersama dengan unsur dari Kemenkes, malam ini bergerak lewat darat, dan membawa logistik antara lain selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logistik dasar lainnya," jelasnya.
Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com
>