Saat berada di luar rumah, Sinten dan cucunya sempat menengok ke arah Gunung Semeru.
Mereka melihat gunung tersebut memuntahkan asap abu-abu tebal ke udara hingga menyebabkan langit berubah menjadi gelap.
Suhu udara terasa panas dan kilatan petir juga menyambar-nyambar.
"Saya tak sempat menyemalatkan harta benda. Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas. Lima motor hangus dan rumah saya roboh," ungkapnya.
Sinten bersama cucunya berlari ke rumah tetangga yang berjarak sekira satu kilometer untuk berlindung.
Setelah langit kembali terang, mereka lalu berlari ke masjid sekira lima kilometer.
Setelah itu, mereka berlari ke dusun sebelah yakni Dusun Gunung Sawur hingga akhirnya mereka dijemput dengan menggunakan mobil pikap.
"Lalu kami berjalan lagi hingga ke dusun sebelah, Dusun Gunung Sawur sekira 7 kilometer. Napas sudah ngos-ngosan."
"Selama dua jam kami mengamankan diri di rumah warga Dusun Gunung Sawur, setelah itu kami dievakuasi menggunakan mobil pikap ke Desa Sumbermujur," paparnya.
Meski ia dan cucunya selamat dari peristiwa itu, namun salah satu keluarga mereka yakni Samsul Arifin menjadi korban luka.
Samsul sendiri sudah dilarikan ke RSUD dr Haryoto Lumajang.
Saat peristiwa itu terjadi, Samsul tengah bertugas menjaga portal tambang dekat Gunung Semeru.
"Kami langsung bergegas mendatangi RSUD dr Haryoto. Saat ini Mas Samsul sedang dirawat," terangnya.
Baca juga: 8 Korban Erupsi Gunung Semeru Dirujuk ke RSUD dr Haryoto, Alami Luka Bakar 18-70 Persen
Seorang janda meninggal terkena lava pijar