TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pengakuan sang pemilik di balik review jelek Warung Tengkleng Bu Harsi, di Jalan Kunir V, Solobaru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Warung Tengkleng Bu Harsi itu mendadak viral di media sosial.
Dilansir dari TribunSolo, kekonyolan itu ternyata berawal dari sebuah akun Instagram yang memuat potongan review di Google terkait sebuah warung makan.
Di review, banyak pembeli yang menilai makan di warung tersebut sangat mahal.
Akun Instagram tersebut memang tak menyebut nama warung makan itu secara langsung.
Tapi, usut punya usut, netizen menebak identitas warung tersebut, adalah Warung Tengkleng Bu Harsi di Solo Baru.
Sejumlah netizen itu bahkan tidak pernah datang dan makan di Warung Tengkleng Bu Harsi, hal tersebut terlihat berdasarkan komentar yang mereka berikan.
"Ke sini cuma ingin komen" tulis netizen tersebut sambil memberikan nilai bintang satu untuk Warung Tengkleng Bu Harsi.
TribunSolo.com mencoba datang langsung ke lokasi tersebut.
Baca juga: Viral Penjual Waffle Raup Omzet Rp 2 Juta Sehari, Pernah Diremehkan hingga Ciptakan Usaha Sendiri
Pemilik warung Harsi (60) mengaku terkejut mendengar jika warungnya dikatakan mahal.
Mbok Harsi menangis saat diwawancarai.
Dia tak dapat menahan airmatanya, soalnya warungnya dihujat banyak orang di media sosial.
Pasalnya, dia hanya menyajikan sesuai pesanan pengunjung.
"Kalau pengunjung mintanya kepala komplet, ya harganya memang Rp150 ribu," katanya, Senin (6/12/2021).
"Kalau minta porsinya kecil, ya Rp15 ribu sampai Rp30 ribu. Ya tergantung mintanya isi apa," imbuhnya menerangkan mengapa banyak yang merasa dipentung harga mahal.
Dia meluruskan, jika pembeli yang membayar mahal itu, karena mereka memang meminta tambahan daging lainnya.
Harsi mengaku terkejut, mengetahui di dunia maya banyak masyarakat yang mengeluhkan hal tersebut.
Baca juga: Video TikTok-nya Viral Diduga Sindir Keluarga Vanessa, Fadly Angkat Bicara: Nggak Nyebut Nama
"Kalau disini tidak ada yang marah-marah. Ya cuma tanya kok mahal. Saya jawab kalau minta tengklengnya gak komplit, ya saya hargai murah," ujarnya.
Dari pengamatan TribunSolo.com, permasalahan ini karena pelanggan banyak teralihkan dengan bandrol harga yang ada di MMT depan.
Namun, di warung Tengkleng Harsi tidak memberikan keterangan harga porsi jumbo.
Selain itu, Harsi juga tidak memberitahu harga porsi jumbo kepada pengunjungnya yang baru datang ke warungnya.
"Saya gak pernah sekolah. Saya tidak bisa baca tulis, sehingga saya tidak bisa membuat daftar menu," ujarnya.
Selain masalah harga, sejumlah pernyataan liar juga turut mengomentari warung Tengkleng Harsi.
Seperti pemilik warung sering buang air kecil di warung.
Kata Harsi, itu adalah fitnah.
"Saya kalau buang air kecil itu di kamar mandinya Sate Ponorogo. Jika saya buang air disini, pasti di sini bau," ujarnya.
Harsi menjelaskan banyak masyarakat yang berkomentar buruk kepadanya, karena mungkin banyak yang tidak suka.
Warung makan tengleng Harsi sudah buka sejak tahun 1990-an.
Dulunya, Harsi buka bersama suaminya, namun saat ini dia hanya buka sendiri karena suaminya sudah meninggal dunia.
"Anak saya dua, sudah menikah semua. Mereka sudah berkerja masing-masing," ujarnya.
Tiap hari, Harsi dibantu seorang tukang becak langganannya untuk membuka dan menutup lapaknya.
"Warung saya setiap hari, dari jam 07.00-15.00," kata dia.
Baca juga: Viral Video Syur 25 Detik Disebut Terjadi Sragen, Direkam dari Balik Celah Pintu, Ini Kata Polisi
Viralnya warung tersebut membuat sejumlah masyarakat penasaran, dan mencoba membuktikan sendiri.
Seperti yang dilakukan Ari, warga Kecamatan Baki, Sukoharjo.
"Saya penasaran dan ingin mencoba paket yang kecil. Rasanya cukup enak," ujarnya.
Mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, Ari menyarankan agar pelanggan menanyakan terlebih harga dari makananan yang dipesan.
Pedagang lain khawatir terdampak
Ketua Paguyuban Pedang Kaki Lima (PKL) Setia Kawan Solo Baru Sudarsi (51) menuturkan, bakal memfasilitasi Harsi. Darsi mengatakan, paguyuban akan membantu Harsi untuk membuat daftar harga menu tengklengnya.
Selain itu, Darsi juga bakal memasukkan Harsi ke dalam anggota paguyuban supaya bisa mengetahui informasi dan perkembangan seputar PKL.
Ia mengungkapkan, selama ini Harsi tak pernah ikut dalam keanggotaan paguyuban.
"Beliau tidak pernah aktif di paguyuban. Jadi tidak tahu kalau ada perkembangan dari paguyuban," ujarnya, Selasa (7/12/2021).
Dengan upaya ini, diharapkan warung tengkleng Harsi tak lagi menjadi sorotan lantaran harganya dinilai terlalu menguras isi dompet.
Darsi mengaku, paguyuban sempat khawatir dengan viralnya unggahan soal warung tengkleng Bu Harsi.
Hal ini ditakutkan akan berdampak pada pedagang lainnya.
Berikut daftar harga menunya:
- Tengkleng Kambing Komplit: Pipi 2, Telinga 2, Lidah, Otak harga Rp150 ribu.
- Paket kecil: Telinga dan tambahan daging, Rp 15 ribu
- Paket Sedang: Pipi atau telinga, dam tambahan daging Rp30 ribu.
- Paket besar: Pipi, Lidah, Iga Rp50 ribu.
- Tengkleng sapi porsi normal Rp50 ribu.
- Nasi: Rp5 ribu
- Es Teh: Rp 2ribu (TribunSolo/Kompas.com)